Puisi: Anak-Anak Pukat (Karya Iyut Fitra)
Puisi: Anak-anak Pukat
Karya: Iyut Fitra
Anak-Anak Pukat
Apa daya si tukang pukat
biduk tersorong air laut kering
Lagu orang pantai. Gemanya pecah di bibir buih
sepanjang pesisir
anak-anak berkulit kelat melawan matahari. Anak-anak pukat
yang tak letih menjala-jala hari
sekian depa jaring terkembang. Sebegitu pula kadang nasib terjerat
tebuslah peluh demi pembayar utang
lepau nasi. Juga teh kopi barang segelas
tapi rantau pariaman adalah cinta pada laut
seasin-asin garam. Sekuat terjang pasang
orang-orang tak mengaku kalah pada ombak ataupun gelombang
Anak-anak yang bermimpi jadi nakhoda
turun ke bandar-bandar
air bangis, sibolga, bahkan ke ujung singkil
perahu dan pincalang penuh barang
menyinggahi pekan dan harapan
sementara di pantai panas sengat tak redup-redup
entah bila rasian itu akan tiba
Anak-anak yang besar dari kaba
dari teluk singalai tabang papan
bidurai putih menghela empat putri
jelita yang lahir dari kebun dan tambang
tapi laut segera beriak. “Nan tongga, nan tongga...!”
suara angin berkeriuhan. Semisal riuh tabut diarak-arak
“Mana kapalmu? Usirlah panglima yang datang!”
Pantai sepi. Pantai tak mati
Anak-anak pukat
tak pernah takut pada siang terpanggang
bahu yang melepuh
juga pada topan malam datang.
2017
Karya: Iyut Fitra
Biodata Iyut Fitra:
- Iyut Fitra (nama asli Zulfitra) lahir di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 16 Februari 1968.