Puisi: Begitulah (Karya Hasbi Burman)

Puisi "Begitulah" karya Hasbi Burman menciptakan gambaran yang penuh dengan nuansa perpisahan, kesedihan, dan ketidakpastian. Dengan menggunakan ....
Begitulah


Terkadang kita tidak bisa mengucapkan
selamat tinggal
pada tiang dermaga
pada teluk
walau kapal sudah berlayar perlahan-lahan

Cinta tegak kaku bersama pilu
dan asa berenang dalam senja
entah mau kemana.

2017

Analisis Puisi:
Puisi "Begitulah" karya Hasbi Burman menciptakan gambaran yang penuh dengan nuansa perpisahan, kesedihan, dan ketidakpastian. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan kompleksitas perasaan manusia dalam menghadapi perpisahan dan ketidakpastian masa depan.

Perasaan Terhalang dalam Perpisahan: Puisi dibuka dengan pernyataan, "Terkadang kita tidak bisa mengucapkan / selamat tinggal." Ungkapan ini menciptakan gambaran tentang situasi di mana perasaan perpisahan melampaui kemampuan untuk diungkapkan secara langsung. Ada sebuah hambatan emosional yang membuat kata-kata selamat tinggal sulit diucapkan.

Simbolisme Dermaga dan Teluk: Penyair menggunakan simbolisme dermaga dan teluk untuk menyampaikan perasaan perpisahan. Dermaga dan teluk melambangkan tempat-tempat yang sering kali menjadi saksi perpisahan. Kapal yang berlayar perlahan-lahan menciptakan citra dramatis dari sebuah kepergian yang tak terelakkan.

Cinta yang Tegak Kaku Bersama Pilu: Ungkapan "Cinta tegak kaku bersama pilu" menciptakan gambaran tentang cinta yang berdiri tegak meskipun diselimuti oleh kesedihan. Ini menggambarkan kompleksitas hubungan yang tidak selalu dilandasi oleh kebahagiaan, tetapi juga oleh rasa pilu dan kesulitan.

Asa yang Terapung dalam Senja: Penyair menggambarkan asa yang mengapung dalam senja, menciptakan gambaran perasaan yang tidak pasti dan melayang-layang. Senja sebagai latar belakang menciptakan nuansa yang melankolis, menggambarkan saat-saat perpisahan yang terasa suram.

Ketidakpastian Masa Depan: Pernyataan "entah mau kemana" menyiratkan ketidakpastian terkait arah dan tujuan setelah perpisahan. Ungkapan ini menciptakan atmosfer ketidakjelasan dan rasa kebingungan mengenai masa depan setelah perpisahan.

Melalui pemilihan kata-kata yang sederhana, Hasbi Burman berhasil menyajikan puisi yang penuh dengan nuansa emosional. Puisi ini membangkitkan perasaan nostalgia dan melukiskan kompleksitas perasaan manusia dalam menghadapi momen perpisahan. "Begitulah" menjadi ungkapan tentang sulitnya mengucapkan selamat tinggal dan ketidakpastian yang melingkupi perasaan manusia dalam menghadapi perpisahan.

Hasbi Burman
Puisi: Begitulah
Karya: Hasbi Burman

Biodata Hasbi Burman:
  • Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.