Puisi: Bukan Kartini (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Bukan Kartini" merupakan sebuah puisi yang menyoroti kenyataan pahit dan tragis dalam kehidupan seorang perempuan yang mengalami penderitaan ..
Bukan Kartini


Itulah malam paling kelam buatmu
Bulan sepotong tanggal dalam jerit
namamu Sumiati: engkau bukan Kartini
yang bisa berteriak sekerasnya

kau adalah perempuan yang terperosok sunyi
menguburkan luka dalam-dalam
sambil merawatlah bayi tak berdosa itu
yang lahir dari perih dan jeritmu

tapi jangan ceritakan riwayat kelahirannya
itu hanya mewariskan luka paling panjang.


Jakarta, 23 April 2000

Analisis Puisi:
Puisi "Bukan Kartini" karya Mustafa Ismail merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan kehidupan seorang perempuan bernama Sumiati yang menghadapi penderitaan dan kesunyian dalam hidupnya. Penyair menggunakan bahasa yang mendalam dan emosional untuk menggambarkan malam yang kelam dan luka batin yang mendalam yang dialami oleh tokoh perempuan tersebut.

Puisi ini membandingkan Sumiati dengan tokoh Kartini, yang dikenal sebagai simbol perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia. Namun, penyair menekankan bahwa Sumiati tidak memiliki kesempatan untuk berteriak sekeras Kartini dalam perjuangannya untuk meraih hak-hak dan kesetaraan. Dia harus menghadapi penderitaan yang mendalam dan kesunyian yang melanda dalam kehidupannya.

Penyair menggambarkan malam sebagai waktu yang kelam bagi Sumiati, di mana dia merenungkan luka batin yang terpendam dan kesedihan yang tak terungkapkan. Keberanian Kartini dalam mengemukakan perjuangannya untuk hak-hak perempuan tampak kontras dengan penderitaan Sumiati yang harus membungkam luka dan kesakitan di dalam hatinya.

Dalam puisi ini, penyair juga menyinggung kehadiran seorang bayi tak berdosa yang lahir dari perih dan jerit Sumiati. Namun, penyair memperingatkan Sumiati untuk tidak menceritakan riwayat kelahiran bayi tersebut karena akan mewariskan luka yang panjang dan mendalam. Pesan ini mencerminkan bahwa penderitaan Sumiati tidak hanya dirasakannya sendiri, tetapi juga mempengaruhi generasi berikutnya.

Puisi "Bukan Kartini" merupakan sebuah puisi yang menyoroti kenyataan pahit dan tragis dalam kehidupan seorang perempuan yang mengalami penderitaan dan kesunyian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi perempuan yang mungkin tidak selalu memiliki platform untuk berbicara dan mengemukakan perjuangannya, namun tetap harus menghadapi tantangan dan penderitaan dengan penuh ketabahan.

Puisi Mustafa Ismail
Puisi: Bukan Kartini
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.