Puisi: Jejak (Karya Iyut Fitra)

Puisi "Jejak" merenungkan jejak yang ditinggalkannya dalam hidup, dan bagaimana mereka akan diingat dan dihargai oleh masa depan.
Jejak

Ya, aku telah melewati jalan ini. Berbimbang simpang, arah yang pecah bahkan wanita-wanita dengan senyum menggoda. Mungkin sudah kaubaca warna jejakku. Atau malam-malam hitam itu menyimpannya di lorong paling liar. Menjelma nyanyian di bibir getir pengemis kurus dan tua: di sini aku pernah meninggalkannya. Adakah nanti sekisar waktu, atau kurun menyapamu singgah. Untuk mengeja bekas luka-lukaku.

Ya, aku telah melewati jalan ini. Mengikuti kesah yang tertanam dari debar. Rabu-rabu rindu. Juga berindang takut-cemas tumbuh di berbagai subuh. Berderai di mata hiba kekanak jalan yang tak pulang. Kulihat diri baur di sana dan bertanya-tanya: akukah yang mencarimu, atau sekedar jejak yang tak tampak?

Payakumbuh, 2009
Analisis Puisi:
Puisi "Jejak" karya Iyut Fitra adalah ekspresi perasaan seorang individu yang merenungkan jejak yang ditinggalkannya dalam hidup, dan bagaimana mereka akan diingat dan dihargai oleh masa depan. Puisi ini berbicara tentang perjalanan hidup, hubungan, dan bekas luka yang ditinggalkan oleh jejak individu ini.

Penjelajahan Jejak Hidup: Puisi ini menggambarkan penjelajahan jejak hidup dan bagaimana individu ini telah melintasi jalan-jalan yang beragam. Jejak ini menjadi bagian dari perjalanan individu ini, dengan simpangan, arah yang pecah, dan pertemuan dengan berbagai orang yang ditemui di sepanjang perjalanan. Jejak ini telah memberi warna pada perjalanan hidupnya.

Masa Lalu yang Tersimpan di Malam: Puisi juga mencerminkan pemikiran tentang bagaimana masa lalu individu ini disimpan dalam kenangan malam. Malam adalah waktu ketika individu merenungkan dan merenungkan jejak-jejak yang telah mereka tinggalkan. Simbolisme malam digunakan untuk mengekspresikan pembelajaran dan pertumbuhan yang datang dari mengingat dan merenungkan masa lalu.

Pertanyaan Tentang Identitas: Puisi ini mencerminkan pertanyaan yang muncul dalam pikiran individu tentang identitas mereka. Mereka merenungkan apakah jejak mereka akan diingat oleh orang lain atau hanya menjadi kenangan yang hilang. Pertanyaan ini menunjukkan kekhawatiran individu tentang bagaimana mereka akan dikenang oleh orang lain.

Ketidakpastian Tentang Masa Depan: Puisi ini juga menggambarkan ketidakpastian tentang masa depan dan apakah individu ini akan memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan jejak hidupnya. Ada keraguan apakah individu ini mencari jejak-jejak mereka sendiri atau hanya menjadi jejak yang tak terlihat di sepanjang perjalanan.

Puisi "Jejak" adalah refleksi puitis tentang jejak hidup dan identitas individu. Ini menggambarkan pemikiran dan perenungan yang mendalam tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta pertanyaan yang muncul seputar bagaimana individu ini akan diingat dan diwariskan oleh jejak hidup mereka.

Iyut Fitra
Puisi: Jejak
Karya: Iyut Fitra

Biodata Iyut Fitra:
  • Iyut Fitra (nama asli Zulfitra) lahir pada tanggal 16 Februari 1968 di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.