Puisi: Lebaran di Rantau (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Lebaran di Rantau" karya Sulaiman Juned menggambarkan perasaan nostalgia dan kerinduan seseorang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di ...
Lebaran di Rantau

Itu malam petasan dan mercon diledakkan
degup jantung melambai-lambai
mengikuti nyanyian takbir;
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar Walillahilham.

Ya Allah aku hilang di telan keramaian
satu-satu terbayang keluarga di kampung
bapak duduk bersimpuh sambil memilin rokok daun
ibu menyulam baju hadiah lebaran untuk cucu
Idah adikku manis menangis bila tak dibelikan sepatu
O, lebaran di rantau semakin kencang degup jantung
(kutumpahkan rindu ke laut sepi).

Banda Aceh, 1989

Analisis Puisi:

Puisi "Lebaran di Rantau" karya Sulaiman Juned menggambarkan perasaan nostalgia dan kerinduan seseorang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di tempat yang jauh dari keluarga dan kampung halaman.

Konteks Budaya dan Tradisi: Puisi ini merujuk pada tradisi merayakan Hari Raya Idul Fitri, yang merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Penyair menggambarkan suasana meriah dengan petasan, mercon, dan takbir yang menggema, yang merupakan bagian integral dari perayaan tersebut.

Perasaan Nostalgia dan Kerinduan: Dalam puisi ini, tergambar dengan jelas perasaan nostalgia dan kerinduan yang dirasakan oleh seseorang yang merayakan Lebaran di tempat yang jauh dari keluarga dan kampung halaman. Penyair merindukan momen-momen bersama keluarga di kampung, seperti saat bapak duduk bersimpuh memilin rokok daun, ibu menyulam baju hadiah lebaran, dan adik yang manis menangis karena tidak dibelikan sepatu.

Citra dan Imaji yang Kuat: Sulaiman Juned menggunakan citra-citra yang kuat untuk menggambarkan perasaan kerinduan, seperti "degup jantung melambai-lambai" dan "rindu yang ditumpahkan ke laut sepi". Hal ini memberikan kedalaman emosional pada puisi dan membuat pembaca merasakan kekosongan dan kerinduan yang dirasakan oleh tokoh dalam puisi.

Gaya Bahasa yang Sederhana: Puisi ini ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana namun memukau. Sulaiman Juned menggunakan kata-kata yang ringkas namun sangat menggugah, sehingga berhasil menyampaikan perasaan yang mendalam.

Tema Kesepian dan Kehilangan: Meskipun merayakan Lebaran di tengah keramaian, tokoh dalam puisi ini merasa kesepian dan terpisah dari keramaian tersebut. Tema kesepian dan kehilangan menjadi pusat dari puisi ini, menggambarkan perasaan hampa dan kekosongan di hati tokoh.

Puisi "Lebaran di Rantau" karya Sulaiman Juned menggambarkan perasaan nostalgia, kerinduan, dan kesepian seseorang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di tempat yang jauh dari keluarga dan kampung halaman. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun memukau, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan yang mendalam dan memukau pembaca.

Puisi
Puisi: Lebaran di Rantau
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.