Puisi: Setetes Rindu (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Setetes Rindu" menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kerinduan, kehilangan, dan penantian.
Setetes Rindu

Ranting cemara bergerak
melantunkan syair kerinduan
rindu kian terpendam
pada akar menghitam. Senja itu
ranting cemara menggeliat
membenam diri berpaut. Ombak
bercumbu seperti dulu masih
membawa malam. Suluh itu tak
datang lagi, wahai!

Sarah-Aceh, 1989

Analisis Puisi:

Puisi "Setetes Rindu" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya yang sarat dengan nuansa kerinduan, kehampaan, dan kehilangan.

Alam dan Emosi Manusia: Penyair menggunakan gambaran alam, seperti ranting cemara dan ombak, untuk menciptakan suasana yang membangkitkan emosi. Ranting cemara yang bergerak melambangkan gelombang perasaan dalam diri manusia, sementara ombak yang bercumbu menggambarkan kekuatan emosi yang mengalir seperti air.

Kerinduan yang Terpendam: Puisi ini mencerminkan kerinduan yang dalam dan terpendam dalam hati seseorang. Kata-kata seperti "syair kerinduan" dan "rindu kian terpendam" menggambarkan perasaan kerinduan yang tumbuh secara perlahan namun pasti, meskipun tersembunyi di balik lapisan-lapisan perasaan.

Kehilangan dan Kehampaan: Penyair mengekspresikan rasa kehilangan dan kehampaan melalui gambaran "Suluh itu tak datang lagi". Suluh yang tidak datang lagi mencerminkan kehilangan akan sesuatu yang berarti, sesuatu yang memberikan cahaya dan harapan dalam kegelapan.

Kesendirian dan Penantian: Suasana senja dan gambaran alam yang digambarkan dalam puisi menimbulkan kesan kesendirian dan penantian yang panjang. Penyair merenungkan kekosongan yang dirasakan oleh orang yang merindukan sesuatu yang hilang atau tidak lagi hadir.

Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini tidak memberikan penyelesaian atau jawaban yang pasti. Penutup puisi dengan kata "wahai!" memberikan kesan penantian yang belum berakhir atau harapan yang masih tergantung pada sesuatu yang belum pasti.

Secara keseluruhan, puisi "Setetes Rindu" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kerinduan, kehilangan, dan penantian. Melalui gambaran alam dan suasana senja, penyair berhasil menciptakan atmosfer yang menggugah perasaan pembaca dan meninggalkan kesan yang mendalam.


Puisi
Puisi: Setetes Rindu
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.