Puisi: Bantimurung (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Bantimurung" karya Abdul Hadi WM mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam serta kekuatan dan keindahan yang ...
Bantimurung (1)

Tubuhmu membuat air di jeram ini berterjunan
lagi
lebih gemuruh kini melemparkan rusukku
ke tebing-tebing gunung

Aku terbangun
seperti kupu dari pompongnya
Perih
karena kelahiran

Tapi sumber-sumber yang kutemukan
dari sanalah kata memancurkan sajak dan mantra
Ladang-ladang yang kau gemburkan
kutanam di sana segala jenis padi dan buah-buahan

Penat kini kupikul hasil panennya
berupa rindu dan cinta
berupa gelisah dan luka
Seperti lama dulu
kupapar lagi jiwaku dalam madu di atas bara.

1977

Sumber: Anak Laut Anak Angin (1984)

Analisis Puisi:

Puisi "Bantimurung" karya Abdul Hadi WM adalah sebuah perenungan mendalam tentang alam, kelahiran, dan pengalaman manusia.

Alam Sebagai Metafora: Dalam puisi ini, alam, terutama jeram dan gunung, digambarkan sebagai kekuatan alam yang mengagumkan dan penuh kekuatan. Jeram yang gemuruh dan gunung yang teguh melambangkan kebesaran dan kekuatan alam yang tidak terkalahkan.

Kelahiran dan Perjuangan: Metafora kupu-kupu yang keluar dari pompongnya menggambarkan proses kelahiran dan perjuangan. Proses kelahiran tidak selalu mudah dan seringkali menyakitkan, tetapi setelah melewati rintangan, manusia dapat menemukan kedamaian dan keindahan di dunia.

Sumber Inspirasi dan Kreativitas: Puisi ini juga menggambarkan sumber inspirasi dan kreativitas yang ditemukan dalam alam. Kata-kata seperti "sumber-sumber" dan "ladang-ladang" menunjukkan bahwa alam menjadi sumber inspirasi bagi penyair untuk menciptakan karya-karya sastra.

Hasil Panen Emosional: Penutup puisi menyiratkan bahwa hasil dari "panen" yang dilakukan oleh penyair adalah emosi, seperti rindu, cinta, gelisah, dan luka. Ini menggambarkan bahwa proses mengekspresikan diri dalam puisi sering kali melibatkan pembebasan emosi yang dalam dan kompleks.

Pengalaman Kebersamaan dengan Alam: Puisi ini juga menyoroti pengalaman kebersamaan dengan alam dan keindahannya. Penyair mengekspresikan bahwa dalam alam, jiwa manusia dapat menemukan kedamaian dan keindahan yang sejati.

Melalui gambaran alam yang indah dan penggunaan metafora yang kuat, Abdul Hadi WM menggambarkan perenungan mendalam tentang kehidupan, kelahiran, dan pengalaman manusia dalam puisi "Bantimurung". Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam serta kekuatan dan keindahan yang terdapat dalam pengalaman hidup.

Puisi: Bantimurung
Puisi: Bantimurung
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.