Puisi: Cinta (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Cinta" merangkum perjalanan cinta dengan penggambaran yang kuat dan mendalam. Dengan menggunakan metafora laut, ombak, angin, dan ...
Cinta


Cinta serupa laut
selalu ia terikat pada arus
Setiap kali ombak bertarung
Seperti tutur kata dalam hatimu
Sebelum mendapat bibir yang mengucapkannya

Angin kencang datang dari jiwa
Air berpusar dan gelombang naik
Memukul hati kita yang telanjang
Dan menyelimutinya dengan kegelapan

Sebab keinginan begitu kuat
Untuk menangkap cahaya
Maka kesunyian pun pecah
Dan yang tersembunyi menjelma

Kau di sampingku
Aku di sampingmu
Kata-kata adalah jembatan
Tapi yang mempertemukan
Adalah kalbu yang saling memandang


Analisis Puisi:
Puisi "Cinta" karya Abdul Hadi WM merangkum keindahan, kompleksitas, dan dinamika cinta. Berikut adalah analisis mendalam terhadap puisi ini:

Metafora Laut sebagai Cinta: Puisi dimulai dengan metafora laut yang merujuk pada sifat cinta. Seperti laut yang terikat pada arus, cinta diibaratkan sebagai kekuatan yang mengalir dan menghubungkan dua hati. Metafora ini menciptakan gambaran tentang kekuatan, pergerakan, dan tak terduga dari perasaan cinta.

Ombak Bertarung dan Tutur Kata dalam Hatimu: Penggambaran ombak yang bertarung mencerminkan dinamika dan tantangan dalam hubungan cinta. Sama seperti ombak yang saling berbenturan, begitu juga perasaan dan emosi dalam cinta. Tutur kata dalam hatimu yang belum diucapkan menambah lapisan misteri dan keintiman dalam hubungan.

Angin Kencang dari Jiwa dan Gelombang yang Naik: Metafora angin kencang yang datang dari jiwa menciptakan gambaran tentang dorongan emosional dalam cinta. Gelombang yang naik melambangkan intensitas dan kedalaman perasaan. Puisi menciptakan suasana ketegangan dan kekuatan yang melebur menjadi satu dalam hubungan.

Keinginan yang Kuat untuk Menangkap Cahaya: Penyair menggambarkan keinginan yang kuat untuk menangkap cahaya, mungkin merujuk pada kebahagiaan atau pencerahan dalam hubungan. Keinginan ini menjadi pendorong utama untuk melibatkan diri dan membuka hati terhadap pengalaman cinta.

Angin dan Gelombang Pecah: Penggunaan angin dan gelombang yang pecah menggambarkan konflik dan pertarungan emosional dalam hubungan. Ketika angin kencang bertabrakan dengan gelombang, terciptalah ketegangan yang mencerminkan perjuangan dan ujian dalam cinta.

Kesunyian yang Pecah: Penyair menyampaikan bagaimana kesunyian, yang mungkin melambangkan rahasia atau perasaan yang terpendam, pecah saat cinta diungkapkan. Kesunyian tersebut menjadi semacam pelindung, dan saat ia pecah, rahasia pun terungkap.

Hati yang Telanjang dan Diselimuti oleh Kegelapan: Gambaran hati yang telanjang menunjukkan kejujuran dan kerentanannya. Namun, kegelapan yang menyelimutinya menunjukkan bahwa cinta tidak selalu bersinar terang; ada juga sisi gelap dan rahasia yang perlu dijelajahi.

Kalbu yang Saling Memandang: Puncak dari puisi ini adalah gambaran kalbu yang saling memandang. Ini menciptakan citra tentang kedekatan, pemahaman, dan persatuan dalam cinta. Pandangan hati lebih kuat daripada kata-kata dan menjadi jembatan yang menghubungkan dua jiwa.

Puisi "Cinta" merangkum perjalanan cinta dengan penggambaran yang kuat dan mendalam. Dengan menggunakan metafora laut, ombak, angin, dan gelombang, penyair menciptakan narasi yang mencerminkan kompleksitas, keindahan, dan tantangan dalam hubungan cinta. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang dinamika emosional dan kekuatan yang hadir dalam perjalanan cinta.

Puisi: Cinta
Puisi: Cinta
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.