Puisi: Dini Hari Musim Semi (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Dini Hari Musim Semi" adalah sebuah refleksi tentang perubahan alam, waktu, dan perubahan internal yang mengiringi perjalanan hidup manusia.
Dini Hari Musim Semi

Aku ingin bangun dini hari, melihat fajar putih
memecahkan kulit-kulit kerang yang tertutup -
Menjelang tidur kupahat sinar bulan yang letih itu
yang menyelinap dalam semak-semak salju terakhir
ninabobo yang menentramkan, kupahatkan padanya
sebelum matahari memasang kaca berkilauan

Tapi antara gelap dan terang, ada dan tiada
Waktu selalu melimpahi langit sepi dengan kabut dulu
lalu angin perlahan-lahan dan ribut memancarkan pagi
- burung-burung hai ini, sedang musim dingin yang hanyut
masih abadi seperti hari kemarin yang mengiba
harus memakan beratus-ratus masa lampauku

Sumber: Madura, Luang Prabhang (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Dini Hari Musim Semi" karya Abdul Hadi WM mengeksplorasi tema-tema tentang alam, waktu, dan perubahan dalam konteks musim semi.

Simbolisme Alam: Puisi ini penuh dengan gambaran alam yang kuat. Fajar putih yang memecahkan kulit-kulit kerang yang tertutup, sinar bulan yang lelah, semak-semak salju terakhir, dan kabut dulu adalah simbol-simbol alam yang menampilkan perubahan musim dari dingin ke semi.

Kontras Gelap dan Terang: Ada kontras yang kuat antara gelap dan terang, yang mencerminkan perubahan waktu dari malam ke pagi. Gelap dan terang, ada dan tiada, menggambarkan keadaan transisi yang terus berubah, seiring waktu berlalu.

Perubahan Musim dan Perubahan Waktu: Puisi ini mencerminkan perubahan musim dari musim dingin ke musim semi. Musim dingin yang hanyut masih abadi seperti hari kemarin yang mengiba, menggambarkan kesan nostalgia dan keabadian dalam perubahan waktu dan musim.

Keteguhan Waktu dan Masa Lampau: Ada rasa keteguhan waktu dan masa lampau yang terasa dalam puisi ini. Meskipun ada perubahan musim dan perubahan waktu, elemen-elemen masa lalu terus hadir dalam bentuk kenangan dan pengalaman yang menentukan identitas dan perjalanan individu.

Keinginan untuk Keselarasan dengan Alam: Dalam suasana yang berubah-ubah, ada keinginan untuk mencari kedamaian dan keselarasan dengan alam. Keinginan untuk bangun dini hari dan merasakan fajar putih mencerminkan aspirasi untuk menyatu dengan alam dan menangkap momen keindahan yang tersedia.

Puisi "Dini Hari Musim Semi" adalah sebuah refleksi tentang perubahan alam, waktu, dan perubahan internal yang mengiringi perjalanan hidup manusia. Dengan simbolisme yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan siklus alam dan perubahan dalam hidup manusia.

Puisi: Dini Hari Musim Semi
Puisi: Dini Hari Musim Semi
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.