Puisi: Emak (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Emak" merupakan penghormatan yang puitis terhadap peran seorang ibu dalam kehidupan seorang anak. Melalui ungkapan yang sederhana namun ...
Emak (I)
(ziarahi makammu)

Nafas
yang berhembus di jiwa-memanjangkan
akal kehidupan adalah dari keberadaanmu.

Seberapa
panjang malam terlalui berkat usapan lembut
jemari yang kau letakkan di atas ubun keadaanku.

Alangkah
jauh dan sangat melelahkan ternyata
menjadi pengasuh buat si biji mata.

(Aku minta maaf mak, jika akal-pikirku melukai jiwa)

Usi Dayah, 2010

Emak (II)

Maafkan
andai hatimu sering aku tikam-tikam
lahirkan luka-gelisah bersimaharaja. Kini
bila menatap lekat anakku dalam tidurnya; baru
kutahu, betapa susah merawat si buah hati
agar hidup dan matinya berarti.

Padang Panjang, Akhir Desember, 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Emak" karya Sulaiman Juned adalah ungkapan yang mendalam tentang hubungan seorang anak dengan ibunya. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair berhasil menyampaikan perasaan cinta, penghargaan, dan permohonan maaf kepada ibunya.

Puisi Bagian I: Penghargaan Terhadap Peran Emak

Pada bagian pertama, penyair mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam terhadap ibunya. Ia menggambarkan bahwa keberadaan dan nafas ibunya adalah sumber kehidupan dan kebijaksanaan yang tak ternilai. Penggunaan kata-kata seperti "usapan lembut jemari" menggambarkan kasih sayang dan perhatian ibu yang melampaui batas.

Pengorbanan dan Pengasuhan Si Biji Mata

Penyair mengakui pengorbanan yang dilakukan ibunya dalam merawatnya. Dengan menggambarkan ibu sebagai pengasuh bagi "si biji mata," penyair menyampaikan betapa pentingnya peran ibu dalam kehidupan seseorang. Ungkapan permintaan maaf menunjukkan kesadaran akan kesalahan dan kekurangan yang mungkin dilakukan penyair kepada ibunya.

Puisi Bagian II: Permintaan Maaf dan Kesadaran

Bagian kedua puisi ini merupakan ungkapan kesadaran dan permintaan maaf penyair terhadap ibunya. Penyair mengakui bahwa dia mungkin telah menyakiti hati ibunya dengan perilaku atau kata-kata yang tidak pantas. Namun, saat melihat anaknya tidur, ia merasakan betapa sulitnya menjadi seorang ibu dan berusaha merawat anak dengan baik.

Pengakuan akan Kesulitan Merawat Anak

Penyair dengan jujur mengakui bahwa ia baru menyadari betapa sulitnya merawat anak setelah memiliki anak sendiri. Hal ini menggambarkan perjalanan penyair dalam memahami peran dan pengorbanan seorang ibu, serta rasa syukur dan penghargaan yang ia miliki terhadap ibunya.

Puisi "Emak" merupakan penghormatan yang puitis terhadap peran seorang ibu dalam kehidupan seorang anak. Melalui ungkapan yang sederhana namun mendalam, penyair berhasil menyampaikan perasaan cinta, penghargaan, dan permohonan maaf kepada ibunya. Ini adalah pengingat yang indah tentang kekuatan dan kasih sayang seorang ibu, serta pengakuan akan pengorbanan dan kesulitan yang dilakukan dalam merawat anak.

Puisi
Puisi: Emak
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.