Puisi: Koyak (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Koyak" karya Sulaiman Juned mengajak pembaca untuk merenungkan kontras antara keramaian eksternal dan keheningan internal, serta ...
Koyak
Dikoyak
sepi. Menghitung ombak
di mata - rindu menyusup
membelai pucuk rambut

(Aku sunyi dalam keramaian)

Jakarta, 2008

Analisis Puisi:

Puisi "Koyak" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya yang singkat namun penuh dengan makna. Puisi ini menggambarkan perasaan sepi dan kerinduan dalam suasana yang ramai, serta mengeksplorasi tema-tema kehidupan yang mendalam.

Kesendirian dan Keheningan: Puisi ini dimulai dengan kata "Dikoyak", yang secara harfiah menggambarkan sesuatu yang terkoyak atau rusak. Namun, secara metaforis, kata tersebut menunjukkan perasaan kesendirian dan kekosongan dalam diri penyair. Penggunaan kata "sepi" dan "aku sunyi dalam keramaian" menegaskan perasaan hening dan terpisah dari lingkungan sekitarnya, meskipun berada di tengah keramaian. Ini menciptakan gambaran kontras yang kuat antara kesendirian internal dan keramaian eksternal.

Metafora Alam: Puisi ini mengandalkan metafora alam untuk menggambarkan perasaan dan suasana hati. Menghitung ombak di mata menciptakan gambaran visual yang tenang dan menenangkan, sementara rindu yang menyusup dan membela pucuk rambut memberikan nuansa kerinduan yang dalam. Penggunaan elemen alam ini tidak hanya memberikan keindahan pada puisi, tetapi juga menyampaikan kedalaman perasaan dan pikiran penyair.

Kerinduan: Sentuhan kerinduan yang disampaikan dalam puisi ini menciptakan rasa nostalgia dan keinginan akan sesuatu yang telah hilang atau jauh. Meskipun penyair berada di tengah keramaian, ia tetap merindukan sesuatu yang mungkin tidak bisa ditemukan di lingkungan sekitarnya. Ini mencerminkan keadaan batin yang terpisah dan keinginan akan hubungan yang lebih dalam atau makna yang lebih besar dalam kehidupan.

Kekosongan Dalam Kemeriahan: Puisi ini menyoroti kontradiksi antara keramaian dan kekosongan. Meskipun berada di tengah-tengah keramaian, penyair merasakan kesunyian dan kekosongan dalam dirinya sendiri. Hal ini mungkin menggambarkan perasaan terasing atau tidak cocok dalam lingkungan yang ramai, serta kebutuhan akan koneksi emosional yang lebih dalam.

Secara keseluruhan, puisi "Koyak" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya yang singkat namun penuh makna. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana dan metafora alam yang indah, penyair berhasil menggambarkan perasaan kesendirian, kerinduan, dan kekosongan dalam diri manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kontras antara keramaian eksternal dan keheningan internal, serta kompleksitas perasaan yang dapat dirasakan bahkan di tengah-tengah kehidupan sehari-hari.

Puisi
Puisi: Koyak
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.