Analisis Puisi:
Puisi "Lagu dalam Hujan" karya Abdul Hadi WM menggambarkan keindahan dan perubahan dalam alam, khususnya di bawah hujan. Dengan gambaran indah dan suara merdu hujan, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan keberlanjutan dan harmoni alam.
Suara Hujan sebagai Musik Alamiah: Penyair membuka puisi dengan merdunya suara hujan yang disandingkan dengan gempita pohon-pohonan dan sayap burung. Metafora ini menciptakan citra musik alamiah yang merdu dan harmonis. Hujan bukan hanya air yang turun, tetapi juga sebuah karya seni alami yang menyejukkan dan meremajakan.
Perubahan Alam yang Segar: Penyair menggambarkan busukan akar pohon yang seakan bergema dan segar kembali. Ini menciptakan gambaran perubahan yang alami dan diterima dengan tangan terbuka oleh alam. Proses busuk dan regenerasi menjadi bagian dari siklus kehidupan, menciptakan harmoni dalam keberagaman alam.
Lagu Alam dalam Warna Pelangi Biru: Penyair menggunakan gambaran daun gladiola yang menyanyi dalam langsai-langsai pelangi biru. Ini menciptakan visualisasi warna-warni yang terang dan mempesona. Puisi ini bukan hanya tentang suara hujan, tetapi juga tentang keindahan visual dan keajaiban alam yang menyertainya.
Merdunya Nasib dan Jiwa yang Bertempur: Puisi tidak hanya menggambarkan alam fisik, tetapi juga merujuk pada nasib dan jiwa yang bertempur. Gempita bumi dan hembusan sayap kata menciptakan gambaran perjuangan dan dinamika dalam kehidupan manusia. Harmoni alam seakan menjadi cermin dari perjalanan jiwa dan nasib manusia.
Perubahan yang Abadi dalam Pendaran Warna-warni: Penyair menekankan perubahan dan perpindahan dalam pendaran warna-warni. Inilah gambaran tentang keabadian dalam perubahan yang terus-menerus. Alam memberikan pelajaran tentang keberlanjutan dan adaptasi yang tak terelakkan.
Merdunya yang Tiada Bosan-bosannya: Puisi mengakhiri dengan gambaran suara hujan yang merdu dan tak pernah bosan-bosannya. Kata-kata ini menciptakan kesan bahwa keindahan alamiah dan perubahan adalah sesuatu yang senantiasa menarik dan menawan. Meskipun familiar, setiap tetesan hujan membawa pesan dan keindahan baru.
Bahasa yang Bergelombang seperti Hujan: Abdul Hadi WM menggunakan bahasa yang bergelombang dan merdu, mirip dengan hujan yang mengalir dan melibas. Gaya bahasa ini menciptakan aliran pikiran yang memikat dan memperdalam makna puisi.
Dalam puisi "Lagu dalam Hujan," Abdul Hadi WM berhasil menggambarkan keharmonisan alam dan perubahan yang tetap merdu. Puisi ini mengajak pembaca untuk meresapi keindahan dalam segala hal, bahkan dalam perubahan dan perjuangan kehidupan. Suara hujan yang merdunya menjadi simbol keabadian dan keindahan yang senantiasa mengalir dalam setiap detik kehidupan.
Karya: Abdul Hadi WM
Biodata Abdul Hadi WM:
- Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
- Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.