Puisi: Lebaran (Karya Syamsiar Seman)

Puisi "Lebaran" karya Syamsiar Seman merayakan dan menggambarkan momen penting dalam budaya Muslim, yaitu Hari Raya Aidil Fitri.
Lebaran

Lebaran ……….. Lebaran!
Hari Raya …………. Hari Raya!
Hari Raya Aidil Fitri!
Disambut dengan senang hati.

Tua dan muda.
Anak-anak dan orang dewasa.
Baik laki-laki atau wanita.
Semua bergembira, semua bersuka.

Pergi ke mesjid yang besar.
Pakaian baru pakaian indah!
Hati yang penuh berdebar-debar.

Di rumah telah tersedia.
Macam-macam kue, minuman dan apa saja.
Ayo, silahkan! Kita tidak lagi puasa!

Si Muslim berjongkok di hadapan ibu.
Sujud mencium tangan ibu.
Minta ampun, minta maaf.

Ibu dan ayah mengeluarkan air mata.
Karena hatinya terharu dan gembira.

Sumber: Taman Si Muslim Kecil (1978)

Analisis Puisi:

Puisi "Lebaran" karya Syamsiar Seman adalah sebuah karya yang merayakan dan menggambarkan momen penting dalam budaya Muslim, yaitu Hari Raya Aidil Fitri.

Eksplorasi Kebersamaan dan Kebahagiaan: Puisi ini menyoroti esensi kebersamaan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh umat Muslim saat merayakan Lebaran. Bahagia tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak, menciptakan suasana yang penuh sukacita di sekitar.

Simbolisme Pakaian Baru dan Mesjid: Penggunaan pakaian baru dan kunjungan ke mesjid menjadi simbol penting dalam puisi ini. Pakaian baru melambangkan kesegaran dan kegembiraan yang diharapkan pada Hari Raya, sementara kehadiran di mesjid memperkuat aspek keagamaan dan kebersamaan umat Muslim.

Perayaan di Rumah dan Hubungan Keluarga: Gambaran tentang berbagai jenis makanan dan minuman yang disajikan di rumah menekankan pentingnya hubungan keluarga dan tradisi berbagi bersama di saat-saat istimewa seperti Lebaran. Puisi ini juga menyoroti pentingnya menghormati dan meminta maaf kepada orang tua, yang tercermin dalam adegan menyentuh dan mencium tangan ibu.

Emosi yang Terungkap: Puisi ini menggambarkan emosi yang kompleks, termasuk kegembiraan, haru, dan rasa syukur. Kebahagiaan Lebaran tidak hanya dirasakan melalui perayaan bersama, tetapi juga melalui momen intim antara anak dan orang tua, di mana permintaan maaf dan penerimaan menjadi bagian penting dari hubungan keluarga.

Bahasa yang Sederhana dan Meriah: Bahasa yang digunakan dalam puisi ini sederhana namun meriah, mencerminkan suasana sukacita dan kehangatan yang ada dalam perayaan Lebaran.

Puisi "Lebaran" karya Syamsiar Seman bukan hanya sebuah karya sastra yang merayakan momen penting dalam kehidupan umat Muslim, tetapi juga menggambarkan esensi kebersamaan, pengampunan, dan kebahagiaan yang menjadi bagian integral dari perayaan tersebut.

Puisi
Puisi: Lebaran
Karya: Syamsiar Seman
© Sepenuhnya. All rights reserved.