Puisi: Puasa (Karya Syamsiar Seman)

Puisi "Puasa" karya Syamsiar Seman mengangkat tema berpuasa dalam bulan Ramadhan. Melalui penggambaran proses perubahan dan makna spiritual dalam ...
Puasa

Bulan puasa bulan Ramadhan.
Yaitu bulan yang ke delapan.
Berpuasa itu wajib bagi kita.
Bagi umat Islam semua.

Puasa itu tak boleh makan.
Puasa itu tak boleh minum.
Tak boleh berkata-kata sembarangan.
Harus tertib, baik dan sopan.

Si Muslim Kecil mulai berpuasa.
Mula-mula sangat payah terasa.
Dia selalu berbaring-baring saja.
Dia berkata:
- saja haus!
- saja lapar!
- saja payah!

Tapi akhirnya si Muslim Kecil,
berpuasa sudah biasa.
Dia berkata:
- saja berpuasa!
- saja tidak haus!
- saja tidak lapar!
- saja tidak payah!

Mari berpuasa!
Mari berpuasa!

Sumber: Taman Si Muslim Kecil (1978)

Analisis Puisi:

Puisi "Puasa" karya Syamsiar Seman merupakan sebuah karya sastra yang sederhana namun sarat akan makna dan pesan keagamaan. Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual seseorang dalam menjalani ibadah puasa, yang merupakan salah satu rukun Islam.

Tema Puasa dalam Bulan Ramadhan: Puisi ini mengangkat tema puasa, terutama dalam konteks bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri, kesabaran, dan spiritualitas.

Proses Perubahan dalam Berpuasa: Dalam puisi ini, penyair menggambarkan proses perubahan yang dialami oleh si Muslim Kecil ketika menjalani ibadah puasa. Awalnya, puasa dirasakan sebagai hal yang payah, sulit, dan menyusahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, si Muslim Kecil mulai merasakan kebiasaan tersebut menjadi lebih mudah dan menjadi bagian dari rutinitasnya. Hal ini mencerminkan proses adaptasi dan pertumbuhan spiritual yang terjadi dalam menjalani ibadah puasa.

Makna Spiritual dan Ketaatan: Puisi "Puasa" juga menekankan makna spiritual dan ketaatan dalam menjalani ibadah puasa. Berpuasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian dan ketaatan kepada ajaran agama. Dengan menjalani puasa dengan baik, seseorang dapat mencapai kedekatan dengan Allah serta memperkuat nilai-nilai kebaikan dan kesabaran dalam dirinya.

Ajakan dan Semangat Berpuasa: Penyair mengakhiri puisi dengan ajakan dan semangat untuk berpuasa. Dengan mengulangi kalimat "Mari berpuasa!" penyair ingin mengajak pembaca untuk menyadari pentingnya ibadah puasa dalam kehidupan sehari-hari. Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperkuat iman, menjaga diri dari perbuatan dosa, dan meningkatkan ketaatan kepada Allah.

Puisi "Puasa" karya Syamsiar Seman adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema berpuasa dalam bulan Ramadhan. Melalui penggambaran proses perubahan dan makna spiritual dalam menjalani ibadah puasa, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan nilai-nilai yang terkandung dalam keberpuasaan. Dengan semangat dan ajakan untuk berpuasa, puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalani ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan ketulusan hati.

Puisi
Puisi: Puasa
Karya: Syamsiar Seman
© Sepenuhnya. All rights reserved.