Puisi: Ramadhan (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Ramadhan" karya Sulaiman Juned mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya ...
Ramadhan

Aku
serahkan jiwa dan pikir
dalam rengkuhan-Mu. Aku
balut Ramadhan ini kali lewat
silaturrahim sambil memalamkan
pagi.

Aku
jalani hidup dan mati tak bertepi
agar berarti. Tanpa keluh apalagi
kesah walau senja mengintai
ubun-ubun.

(Aku nikmati sakit-senang-getir-bahagia dengan rindu)

Padang Panjang, 7 Agustus 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Ramadhan" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan spiritual dan kesadaran diri yang dalam selama bulan suci Ramadhan. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair menyampaikan pengalaman hidupnya yang terikat dengan nilai-nilai Ramadhan.

Penyerahan Diri pada Tuhan: Penyair membuka puisi dengan ungkapan penyerahan diri yang dalam pada Tuhan. Ia menyerahkan jiwa dan pikirannya dalam rengkuhan Tuhan, mencerminkan kesadaran akan kebesaran dan kebijaksanaan-Nya. Penyerahan diri ini merupakan langkah pertama dalam perjalanan spiritual yang lebih dalam selama bulan Ramadhan.

Memaknai Ramadhan dengan Silaturrahim: Penyair mengekspresikan bahwa Ramadhan bukan sekadar menjalankan ibadah secara individual, tetapi juga tentang mempererat hubungan sosial melalui silaturrahim. Ia menggambarkan Ramadhan sebagai waktu untuk bersilaturrahim sambil memperpanjang malam hingga pagi, menunjukkan pentingnya nilai-nilai persaudaraan dan kedekatan antar sesama umat manusia.

Hidup Bermakna tanpa Keluh Kesah: Puisi ini juga menyoroti sikap penyair dalam menghadapi kehidupan. Ia mengemukakan bahwa hidupnya haruslah bermakna, tanpa keluh kesah meskipun senja telah menjelang. Hal ini mencerminkan keteguhan hati dan ketabahan dalam menghadapi segala lika-liku kehidupan, seiring dengan semangat spiritual yang diperoleh selama Ramadhan.

Menerima Segala Aspek Hidup dengan Rindu: Penyair mengakhiri puisi dengan ungkapan bahwa ia menikmati setiap aspek hidup, baik yang menyenangkan maupun yang pahit, dengan penuh rindu. Ini mencerminkan penerimaan yang dalam terhadap segala yang terjadi dalam hidupnya, serta rasa syukur yang mendalam atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan.

Puisi "Ramadhan" karya Sulaiman Juned adalah sebuah refleksi tentang spiritualitas dan kesadaran diri yang mendalam selama bulan suci Ramadhan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair menggambarkan perjalanan rohani dan nilai-nilai yang diperoleh selama Ramadhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menjalani hidup dengan penuh kesadaran, penyerahan, dan penerimaan.

Puisi
Puisi: Ramadhan
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.