Puisi: Rindu (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Rindu" karya Sulaiman Juned mengeksplorasi dimensi yang mendalam dari emosi manusia, khususnya rindu, dan menawarkan pengalaman yang ...
Rindu (I)

Biarkan rindu mengalir
menyembuhkan luka batin
dari warisan dendam anak Adam.

Biarkan rindu mengalir
seperti angin bebas nelangsa
kirimkan salam pada dedaunan.

Biarkan rindu mengalir
seperti air pembawa rahmat
membasuh muka bersihkan segala khilaf.

Biarkan rindu mengalir
seperti penyair menyalin kata
jadikan doa dalam tahajud hamba
(Ya, Allah berbasah-basah aku datang mengetuk pintu-Mu)

Banda Aceh, 1993

Rindu (II)

Di dera ketakutan pada kesepian
aku tak lelah taburkan benih penuh cinta
di ladang maha subur. Kemarau tetap saja menjelang
tanah kering terpecah-pecah. Sendiri bersihkan
lurah alirkan air. Rindu pohon tempat berteduh melepas lelah
(kesepian lebih mengerikan dari maut).

Padang, 1999

Analisis Puisi:

Puisi "Rindu" karya Sulaiman Juned mengeksplorasi dimensi yang mendalam dari emosi manusia, khususnya rindu, dan menawarkan pengalaman yang mendalam dalam perenungan tentang kehidupan dan spiritualitas.

Rindu (I)

Mengalirnya Rindu: Penyair memulai puisi dengan gambaran rindu yang mengalir seperti aliran air yang menyembuhkan luka batin. Ini menciptakan citra kesembuhan dan kelegaan yang dihasilkan oleh rindu, sebuah emosi yang sering kali dianggap menyakitkan.

Kesadaran Spiritual: Penyair menyatukan konsep rindu dengan kesadaran spiritual. Rindu bukan hanya sekadar keinginan manusiawi, tetapi juga sebuah doa yang disampaikan kepada Yang Maha Kuasa. Penggambaran rindu sebagai doa menunjukkan kompleksitas emosi dan spiritualitas manusia.

Rindu (II)

Ketakutan dan Kesepian: Bagian kedua puisi mengeksplorasi tema ketakutan dan kesepian. Penyair menggambarkan kesepian sebagai ketakutan yang mengerikan, dan rindu di sini menjadi bentuk penolakan terhadap ketakutan tersebut.

Keberanian dan Keteguhan Hati: Meskipun dihadapkan pada kesepian dan ketakutan, penyair menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam menaburkan cinta di ladang kehidupan yang keras dan tandus. Ini menciptakan gambaran bahwa rindu adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk bertahan di tengah tantangan kehidupan.

Rindu sebagai Tempat Perlindungan: Penyair menggambarkan pohon sebagai tempat berteduh dari rindu, tempat di mana seseorang bisa melepas lelah dan menemukan ketenangan. Ini menunjukkan bahwa rindu, meskipun kadang-kadang menyakitkan, juga bisa menjadi sumber kedamaian dan perlindungan di tengah kehidupan yang sulit.

Dengan penggunaan gambaran alam dan spiritualitas, puisi "Rindu" oleh Sulaiman Juned mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas emosi manusia dan hubungannya dengan spiritualitas. Puisi ini menawarkan refleksi mendalam tentang kekuatan dan makna dari rindu dalam kehidupan manusia.

Puisi
Puisi: Rindu
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.