Analisis Puisi:
Puisi "Rumah" karya Sulaiman Juned adalah perenungan yang mendalam tentang arti rumah, cinta, dan kehidupan.
Simbolisme Telaga dan Mata: Telaga di matamu menjadi simbol kedalaman emosi dan pengamatan. Mata dipandang sebagai jendela jiwa yang memancarkan keindahan dan kebijaksanaan. Telaga dan mata menjadi metafora bagi kebijaksanaan dan kealamian.
Rumah sebagai Metafora Kehidupan: Rumah dalam puisi ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol kehidupan, perlindungan, dan cinta. Rumah di sini menjadi representasi hubungan, keberadaan, dan harapan.
Pencarian Makna Hidup: Penyair merenungkan perjalanan hidup, pencarian makna, dan keabadian. Rumah diinginkan sebagai tempat untuk menyebarkan harum kebaikan bagi setiap pendatang, mewakili kebaikan dan kasih sayang yang diharapkan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Simbolisme Alam dan Kehidupan: Alam, seperti matahari, bulan, sungai, dan kabut, digunakan sebagai simbol-simbol yang menyimbolkan perjalanan kehidupan, keberanian, dan rasa kebersamaan.
Keindahan dan Penderitaan: Penyair menggambarkan keindahan dan penderitaan kehidupan yang terkandung dalam hubungan, mimpi, dan harapan. Ada rindu dan perih yang terkandung di dalamnya, tetapi juga kebahagiaan dan kedamaian.
Permohonan akan Cinta dan Ketenangan: Puisi ini mencerminkan permohonan akan cinta, kedamaian, dan ketenangan dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan cabaran dan ketidakpastian.
Resolusi pada Akhir Puisi: Puisi ini berakhir dengan ungkapan tekad untuk merayakan cinta dan kehangatan agar kegelapan tidak merayap pada tepi kehidupan. Ini menunjukkan harapan akan kemampuan manusia untuk mengatasi tantangan dan menemukan sinar di tengah kegelapan.
Dengan demikian, puisi "Rumah" bukan sekadar puisi tentang tempat fisik, tetapi juga tentang hubungan, kehidupan, dan arti keberadaan manusia dalam alam semesta yang luas.