Puisi: Tolong-Menolong (Gubahan Abdul Hadi WM)

Puisi "Tolong-Menolong" menggunakan gambaran tentang kepiting untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya tolong-menolong dalam kehidupan ...
Tolong-Menolong

Di tepi kali yang deras
seekor kepiting merintih keras
ia tak bisa berjalan buat pulang ke liang
seluruh kakinya putus di batu karang

Jerit pilunya terdengar kawan-kawannya
Hingga berdatangan
“Ada apa gerangan kawan?” tanya kawannya
“Kakiku retak lalu patah dihantam gelombang,” ujarnya

Lalu dua ekor kepiting yang kuat maju
Mereka angkat dan gotong si malang
Penuh cinta dan kasih sayang
Tolong-menolong adalah lambang kedamaian dan kemanusiaan

Aku lantas termenung
Kalau kepiting si makhluk kecil kurang beruntung
Punya rasa belas dan bisa tolong-menolong
Kenapa kita makhluk yang mulia tidak?

Sumber: Mereka Menunggu Ibunya (1983)

Analisis Puisi:

Puisi "Tolong-Menolong" adalah sebuah karya sastra yang menyentuh dan membangkitkan pemikiran tentang empati, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Dalam puisi ini, Abdul Hadi WM menggunakan gambaran tentang kepiting untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya tolong-menolong dalam kehidupan manusia.

Gambaran Kepiting dan Emosi Manusia: Penyair menggambarkan sebuah gambaran tentang kepiting yang terluka di tepi kali yang deras. Kepiting tersebut mengalami penderitaan yang mendalam, dan jeritannya memanggil kawan-kawannya untuk datang membantunya. Dengan menggambarkan emosi dan pengalaman kepiting, penyair menciptakan empati pada pembaca terhadap makhluk hidup lainnya.

Solidaritas dan Kasih Sayang: Dua ekor kepiting yang kuat datang membantu kepiting yang terluka, mengangkatnya dan membawanya pulang dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tindakan ini melambangkan solidaritas dan kasih sayang antar-sesama yang menjadi simbol kedamaian dan kemanusiaan.

Pertanyaan Moral: Penyair mengakhiri puisi dengan pertanyaan moral yang menantang. Dia mengecam manusia karena kurang memiliki rasa belas kasihan dan kepedulian yang sama seperti kepiting, meskipun manusia dianggap sebagai makhluk yang mulia.

Pesan Kemanusiaan: Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kepedulian, empati, dan tolong-menolong dalam kehidupan manusia. Abdul Hadi WM menyoroti kemampuan makhluk lain untuk saling membantu dan bertindak sebagai contoh bagi manusia.

Simpul dan Kedalaman Makna: Dengan cerita yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menyentuh hati pembaca dan mengingatkan akan pentingnya sikap kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Tolong-Menolong" merupakan sebuah karya yang menyentuh dan mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Dengan menggunakan gambaran tentang kepiting, Abdul Hadi WM mengingatkan kita akan pentingnya tolong-menolong, empati, dan solidaritas dalam membentuk masyarakat yang beradab dan berempati. Puisi ini memberikan inspirasi untuk bertindak dengan baik dan peduli terhadap sesama, serta merenungkan sikap manusia terhadap makhluk lain di dunia ini.

Puisi: Tolong-Menolong
Puisi: Tolong-Menolong
Gubahan: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.