Sumber: Horison (Mei, 1970)
Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Samar" karya Abdul Hadi WM adalah karya sastra yang singkat namun sarat dengan makna dan perasaan.
Tema Puisi "Sajak Samar":
Tema utama dalam puisi ini adalah perasaan kehilangan dan kerinduan. Puisi ini menciptakan suasana perasaan yang samar, seolah-olah ada sesuatu yang hilang atau jauh.
Gaya Bahasa dan Struktur:
- Puisi ini menggambarkan perasaan dan momen dengan kata-kata yang minimalis, sederhana, dan efektif. Meskipun puisi ini singkat, ia berhasil menciptakan gambaran perasaan yang kuat.
- Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini adalah metafora. Jam dinding yang memisahkan, bumi yang bisik-bisik, dan langkah gerimis yang bukan sendiri adalah metafora yang menggambarkan rasa kehilangan dan perasaan seakan-akan sesuatu yang penting telah hilang.
Makna dan Refleksi:
- Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan seseorang atau sesuatu yang sangat penting. Meskipun apa yang hilang tidak diungkapkan secara eksplisit dalam puisi, perasaan rindu dan kerinduan sangat kuat.
- Penggunaan jam dinding, bumi, dan gerimis sebagai metafora memberikan perasaan seakan-akan sesuatu yang penting telah pergi atau menjauh, dan perasaan ini disampaikan dengan cara yang samar.
Puisi "Sajak Samar" karya Abdul Hadi WM adalah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan dengan kata-kata yang sederhana namun efektif. Puisi ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam, seperti perasaan kehilangan yang samar atau perasaan kerinduan yang kuat. Dalam puisi ini, pengalaman perasaan diungkapkan dengan indah melalui penggunaan metafora yang kuat, dan ini menciptakan kesan yang mendalam bagi pembaca.
Karya: Abdul Hadi WM
Biodata Abdul Hadi WM:
- Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
- Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.