Puisi: Surat atas Hidup (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Surat atas Hidup" karya Abdul Hadi WM menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan keajaiban.
Surat atas Hidup


Setiap darahmu menyambar api dan tarian ini harus dimulai
Larasmu ombak wirasamu karang dan guru lagumu badai
Bulan terang atas pelabuhan yang dulu tenang dan sangsai

Kapal, tapi ke benua manakah kau akan berlayar?

Yang mengirimmu musim panas di gurun
Ketika terik jadi kaktus
Ada tik-tok jam yang tak pernah putus
Ada madu yang belum pernah kau kecup
Ada sungai
Hitam seperti darah dan merah seperti anggur
Sepucuk surat dari yang menunggu:
Hiasilah kehampaanmu dengan tawa!


Analisis Puisi:
Puisi "Surat atas Hidup" karya Abdul Hadi WM menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan keajaiban. Dalam bait-bait puisinya, penyair menyampaikan pesan tentang kehidupan yang perlu dihiasi dengan tawa, bahkan di tengah kehampaan.

Metafora Alam dan Kehidupan: Penyair menggunakan metafora alam untuk menggambarkan perjalanan hidup. Darah yang menyambar api, ombak, karang, dan badai menjadi simbol perjalanan penuh tantangan. Puisi ini menciptakan gambaran alam sebagai guru yang mengajarkan kehidupan.

Pergulatan Musim dan Waktu: Penyair menggambarkan musim panas di gurun sebagai perjalanan yang menantang, di mana terik matahari dapat membuat jiwa seperti kaktus. Metafora ini merepresentasikan waktu yang sulit, namun juga peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Penggunaan Metafora yang Kuat: Bulan yang terang menjadi lambang harapan, sementara kapal mewakili perjalanan hidup yang akan datang. Pertanyaan "ke benua manakah kau akan berlayar?" menciptakan ekspektasi terhadap arah perjalanan dan pilihan yang akan diambil.

Kontras Warna dan Dua Realitas: Penyair menggunakan warna hitam dan merah untuk menciptakan kontras antara kegelapan dan kehidupan. Sungai yang hitam seperti darah dan merah seperti anggur menciptakan dua realitas yang saling bertentangan, mungkin mencerminkan perjuangan batin.

Pesan untuk Menikmati Kehampaan dengan Tawa: Surat dari yang menunggu memberikan pesan untuk menghias kehampaan dengan tawa. Ini bisa diartikan sebagai pembebasan dari beban hidup dan kemampuan untuk menemukan kebahagiaan meskipun dalam kondisi sulit.

Pembebasan dan Penemuan Kebahagiaan: Puisi "Surat atas Hidup" merupakan puisi yang merenungkan perjalanan hidup, tantangan, dan pencarian makna. Pesan untuk menikmati hidup dengan tawa di tengah kehampaan memperkuat gagasan bahwa kebahagiaan adalah bentuk pembebasan dalam perjalanan menuju eksistensi penuh makna.

Puisi ini menjadi karya yang mendalam dan penuh makna. Melalui penggunaan metafora dan bahasa yang indah, Abdul Hadi WM mampu menyampaikan pesan-pesan filosofis yang menginspirasi pembacanya untuk merenungkan arti hidup dan menemukan kebahagiaan dalam setiap perjalanan.

Puisi: Surat atas Hidup
Puisi: Surat atas Hidup
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.