Cahaya Nyala dalam Gelas
Gelas tubuh, mari kosongkan
sekosong-kosongnya
mari tandaskan setandas-tandasnya
mari, o gelas antik dan aneh bentuk
tubuh yang telah hilang dari jiwa
jiwa yang telah hilang dari rupa dan makna
kegairahan yang megah dan mempesona
telah tumpah dan menguap tersia
maka, mari tuang lagi anggur rohani
dan tenggak nyala cahaya dari dalamnya
mumpung masih buka kedai
dan si jelitanya yang sama memabukkan
mumpung malamnya belum dijelang siang
lihatlah, gelas tua dan antik
dan aneh bentuk ini telah tergeletak
dan akan kembali terjaga
ketika tangan si jelita yang
menuangkan anggur paling tua.
1988
Puisi: Cahaya Nyala dalam Gelas
Karya: Abdul Wachid B. S.