Analisis Puisi:
Puisi "Kasidah dari Negeri Hijau Mimpi" menghadirkan gambaran puitis tentang sebuah negeri yang penuh dengan kehijauan dan impian-impian.
Imaji Alam dan Keindahan: Penyair membentangkan pematang lurus menuju senja sebagai metafora untuk perjalanan spiritual ke dalam diri dan ke kedalaman jiwa. Matahari yang membiaskan impian sebagai pelangi menciptakan gambaran tentang keindahan dan kecerahan di dalam pikiran.
Simbolisme Pelangi dan Harapan: Pelangi sering diartikan sebagai simbol harapan dan keberagaman. Penyair menggunakan pelangi untuk merujuk pada keberagaman dan keindahan masa depan yang cerah. Ladang-ladang batinku yang ditanam dengan doa menciptakan gambaran tentang pertumbuhan spiritual dan harapan yang tumbuh dari upaya dan pengorbanan.
Metafora Senyuman dan Harapan: Menghubungkan senyuman dengan kehijauan dan kehidupan yang tumbuh menciptakan suasana yang positif dan penuh kegembiraan. Senyuman dijadikan lambang kebaikan dan kebahagiaan yang hadir dalam negeri tersebut.
Pemandangan Alam Sebagai Perjalanan Spiritual: Pemandangan alam, seperti hutan dan ladang, digambarkan sebagai tempat-tempat di mana orang bergerak, memanah harapan dan bintang. Ini menciptakan citra perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup di dalam kehidupan.
Puitis dan Kesejajaran: Puisi ini dipenuhi dengan penggunaan bahasa yang puitis dan kesejajaran struktural. Setiap baris menciptakan serangkaian citra yang mendalam dan saling melengkapi untuk menyampaikan pesan puisi dengan keindahan dan keharmonisan.
Kekuatan Kata dan Doa: Penggunaan kata-kata yang kuat dan doa sebagai elemen penanaman di ladang-ladang batinku menyoroti kekuatan doa dalam mengarahkan dan membentuk masa depan yang diimpikan.
Dengan menggabungkan elemen-elemen puitis, simbolisme alam, dan pesan spiritual, Abdul Wachid B. S. berhasil menciptakan puisi yang memikat dan memberikan gambaran tentang negeri hijau yang subur dalam mimpi dan harapan. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenung tentang perjalanan batin, keindahan alam, dan makna hidup yang dapat ditemukan di dalamnya.
Karya: Abdul Wachid B. S.