Seekor Domba
seekor domba datang dari masakecil
mengembik di antara batu-batu
lelaki itu heran, bukankah padang rumput hijau
lama lenyap dari pandang, menggigil ia
di antara gantungan-gantungan tangan buskota
tapi tetes darah domba amisnya sampai ke mimpi
ia tak mengerti, bagaimana mungkin
berpuluh kemarau deras angin menghalau kemari
: sebuah rumah kecil, menjorok ke kali
di satu ruang kartonnya, ia disengat dingin
“Gusti, Tuhannya ibrahim,
domba ini tersesat pulang!”
1997
Karya: Abdul Wachid B. S.