Analisis Puisi:
Puisi seringkali menjadi medium ekspresi yang memperlihatkan berbagai emosi dan pemikiran. Dalam puisi "Wajah Puisi" karya Abdul Wachid B. S., penulis menyelami makna dan esensi dari sebuah puisi.
Makna Tersembunyi dalam Puisi: Puisi ini menggambarkan kebingungan penulis terkait dengan proses kelahiran sebuah puisi. Meskipun mungkin ada berjuta kata yang berkecamuk di dalam pikiran, tetapi penulis merasa bahwa metafora dan makna yang sebenarnya tidak terungkap dengan jelas. Hal ini menunjukkan kompleksitas dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran melalui kata-kata.
Indahnya Kata yang Diindahkan: Penulis mengakui adanya kata-kata yang diindah-indahkan dalam puisi, tetapi hal tersebut belum menjadi kata-kata yang diindahkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan kata-kata yang indah saja belum cukup untuk menyampaikan pesan yang mendalam. Ada kebutuhan untuk merangkai kata-kata yang memiliki makna yang lebih dalam dan menggugah perasaan.
Mata yang Berkaca-kaca: Pada bagian selanjutnya, penulis menyampaikan bahwa puisi bukan hanya tentang membaca, melainkan juga tentang memahami. Setiap mata yang membaca puisi tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga mencerminkan perasaan yang mendalam. Sehingga, puisi dapat membangkitkan emosi dan membuat mata berkaca-kaca sebagai respon terhadap makna yang terkandung di dalamnya.
Wajah sebagai Simbol Manusia Sejati: Puisi ini mencapai puncaknya ketika penulis menggambarkan wajah yang terkaca dan terbaca sebagai manusia sejati. Wajah dalam puisi menjadi simbol yang mengungkapkan keberadaan dan identitas manusia dengan segala kompleksitas dan keunikan yang dimilikinya. Ini mengajak pembaca untuk melihat melampaui kata-kata dan menemukan keberadaan sejati dalam diri mereka.
Puisi "Wajah Puisi" karya Abdul Wachid B. S. memperlihatkan kompleksitas dalam mengungkapkan makna dan esensi sebuah puisi. Penulis menggali penggunaan kata-kata yang indah tetapi juga berupaya untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk membaca dengan pemahaman yang mendalam, sehingga dapat merasakan dan memahami pesan yang ingin disampaikan melalui kata-kata. Pada akhirnya, wajah dalam puisi menjadi simbol manusia sejati yang unik dan penuh dengan kompleksitas kehidupan.
Karya: Abdul Wachid B. S.