Analisis Puisi:
Cinta adalah tema yang selalu menginspirasi puisi-puisi indah. Dalam puisi "Beribu Rindu Kekasihku" karya Abdul Wachid B. S., penulis mengekspresikan kerinduan dan keabadian cinta kepada kekasihnya.
Makna dan Simbolisme dalam Puisi: Puisi ini membawa pembaca dalam perjalanan ke dalam kehidupan penulis yang dipenuhi dengan kebingungan dan keinginan untuk memahami cinta. Cahaya wajah kekasih yang tak terjangkau sepenuhnya oleh penulis mencerminkan ketidaksepahaman dalam hubungan mereka. Meskipun demikian, cinta yang mendalam masih memancar dari dalam hati penulis.
Perjuangan di Antara Malam dan Siang: Puisi ini menggambarkan kebisingan siang yang mengalihkan perhatian penulis, namun dalam keheningan malam, nama kekasihnya terus bergema dalam pikirannya. Penulis merasa antara mengenal dan merasa canggung dalam hadirnya kekasih. Hal ini mencerminkan perjalanan penulis dalam menggali dan memahami hubungan mereka.
Mata sebagai Pusat Kerinduan: Dalam puisi ini, mata kekasih menjadi pusat kerinduan. Seperti mata air di tengah jazirah yang menanti orang-orang istirahat, matanya adalah sumber kegelisahan yang menarik perhatian penulis. Penulis terpesona dengan kehadiran dan kepergian matanya, yang mengambil alih seluruh perasaannya.
Cinta yang Melampaui Batas: Pada bagian ini, penulis mengekspresikan cinta yang bijaksana dan kekal. Penulis bertanya apakah cinta mereka masih akan bertahan di tengah tantangan dan pertanyaan tentang surga dan neraka. Ini mencerminkan keberanian dan keyakinan penulis dalam keabadian cinta yang mereka bagi.
Beribu Rindu, Kekasihku: Puisi ini mencapai puncaknya dengan kata-kata 'beribu rindu, kekasihku'. Kata-kata ini melambangkan kerinduan yang tak terhitung jumlahnya yang dirasakan oleh penulis. Seperti panorama maha sempurna, matanya adalah cakrawala yang datang dan pergi, memeluk penulis dengan sepenuh hati.
Puisi "Beribu Rindu Kekasihku" karya Abdul Wachid B. S. memperlihatkan kerinduan yang mendalam dan keabadian cinta dalam hubungan yang rumit. Melalui gambaran cahaya wajah, pertarungan antara malam dan siang, serta fokus pada mata sebagai pusat perasaan, penulis berhasil menyampaikan perasaan yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari cinta yang tak terhitung rindunya dan abadi dalam kehadiran kekasih kita.
Karya: Abdul Wachid B. S.