Puisi: Hai Bro (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi: Hai Bro ... Karya: Abdul Wachid B. S.
Hai Bro ...


rambut boleh saja dipotong
tetapi setiamu kepada puisi
tidak pernah omong kosong
tersebab puisi bagimu: api!

kakimu kaubawa pergi-pergi
hatimu tidak mau berbagi
lantaran terlanjur terucap
hatimu takkan jatuh tertancap

malam purnama turun bidadari
entah kahyangan atau taksi
tak perlu peduli bikin keki
purnama pun menari sampai

pagi menjelang pintu diketuk
ibu bangunkan subuh hari
mimpi-mimpi dikejutkan batuk
menguap oleh celah matahari

air diguyurkan seluruh tubuh
parfum disemprotkan seluruh tubuh
kakimu kaubawa pergi pagi
pagimu kaurangsel penuh janji

gadis-gadis serahkan puisi
sekeranjang juga penuh janji
betapa pelangi antara di mata
dan di hati sama megahnya

yuhuu.... gerakan metal tangan
tanda keakraban dan sapaan
yuhuu.... sapa sana sapa sini
nongkrong sana nongkrong sini

tahutahu matahari berganti senja
penyair senja sapa purnama
"hai bro, adakah kau dengar 
dialog pintu, lampu dan pagar?"

lelaki muda itu disapa purnama
bukan lantaran bernama purnama
tetapi setianya kepada puisi
tidak pernah padam matahari

rambut boleh saja dipotong
puisi bukanlah omong kosong.


Yogyakarta, 29 Maret 2016

Puisi: Hai Bro ...
Puisi: Hai Bro
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.