Puisi: Idul Fitri (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Idul Fitri" karya Abdul Wachid B. S. menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam merayakan Idul Fitri. Dengan menghadirkan gambaran ...
Idul Fitri

di akhir ramadhan ini
ingin kutuliskan puisi

kembalinya hati kepada yang fitri
kembalinya seorang anak kepada ibu bapak
kembalinya kota kepada kampung halaman
kembalinya hidup kepada ziarah
   
kembalinya kepalan tangan kepada salaman
kembalinya mata beringas kepada cium-tangan
kembalinya harta kepada pemberian
kembalinya dunia kepada kasih sayang

kembalinya cinta
kepada hati-nurani

di akhir ramadhan ini
ingin kutuliskan puisi

tetapi di langit beribu bulan
telah tertuliskan dengan tinta cahaya

idul fitri adalah puisi yang
ditulis sendiri oleh allah
di semesta hati manusia kita.

Purbalingga, 5 Juli 2016

Analisis Puisi:

Puisi Idul Fitri karya Abdul Wachid B. S. merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan dan makna mendalam di balik momentum Idul Fitri. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan proses kembalinya kesejatian manusia kepada nilai-nilai fitrahnya yang sejati.

Tema Kembalinya Kesejatian Manusia: Puisi ini mengangkat tema kembalinya kesejatian manusia dalam rangkaian perayaan Idul Fitri. Di akhir bulan Ramadan, yang merupakan bulan suci dalam agama Islam, manusia mengalami proses spiritual dan introspeksi diri yang mendalam. Pada waktu itulah, banyak orang merasa kembali kepada kodrat dan fitrah manusia yang sejati, yaitu kembali kepada nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan keikhlasan.

Simbolisme dalam Puisi: Penyair menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan kehidupan. Misalnya, kembalinya hati kepada yang fitri melambangkan kesucian hati dan kembali kepada esensi kebaikan. Begitu juga dengan kembalinya seorang anak kepada ibu bapak, yang menyoroti pentingnya hubungan keluarga dan kebersamaan dalam masyarakat.

Makna Kembalinya Kesejatian Manusia: Pada bagian akhir puisi, penyair menegaskan bahwa Idul Fitri sejatinya adalah sebuah puisi yang ditulis oleh Allah di dalam semesta hati manusia. Hal ini mengisyaratkan bahwa keberadaan Idul Fitri bukanlah sekadar rangkaian tradisi atau perayaan, tetapi juga sebuah momen spiritual yang menggerakkan hati dan jiwa manusia untuk kembali kepada fitrahnya yang sejati.

Pesan Kemanusiaan dan Keharmonisan: Puisi ini juga menyiratkan pesan kemanusiaan dan keharmonisan antarmanusia. Melalui gambaran-gambaran yang dihadirkan dalam puisi, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti sebenarnya dari kemanusiaan, yaitu kasih sayang, toleransi, dan perdamaian.

Puisi "Idul Fitri" karya Abdul Wachid B. S. menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam merayakan Idul Fitri. Dengan menghadirkan gambaran-gambaran yang puitis dan simbolis, penyair berhasil menyampaikan pesan-pesan tentang kembalinya kesejatian manusia kepada nilai-nilai fitrahnya yang sejati. Puisi ini mengingatkan kita bahwa Idul Fitri bukanlah sekadar perayaan tradisional, tetapi juga sebuah momen untuk merenungkan dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan sesama manusia.

Puisi
Puisi: Idul Fitri
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.