Analisis Puisi:
Puisi "Rindu Kepadamu" karya Abdul Wachid B. S. menggambarkan perasaan rindu dan kehausan dalam bentuk metafora alam dan perasaan manusia.
Rindu dan Kemarau: Puisi ini menggunakan perbandingan antara rindu dan kemarau untuk menggambarkan perasaan yang mendalam. Kemarau yang meranggaskan tanah adalah metafora untuk perasaan rindu yang tak terpuaskan dan kehausan akan sesuatu yang sangat diinginkan.
Tanah Retak-Retak: Tanah retak-retak menggambarkan keadaan yang kering dan rusak akibat kurangnya hujan. Hal ini digambarkan sebagai kerentanan yang mencari kelembaban, seperti perasaan rindu yang mencari pemenuhan.
Paus di Pantai: Gambaran seekor paus yang terdampar di pantai menggambarkan perasaan terpisah dan kehilangan. Paus yang menggelepar berusaha kembali ke laut adalah metafora untuk usaha yang disertai dengan perasaan cemas untuk mengembalikan apa yang telah hilang.
Timbul-Tenggelam Cinta: Puisi ini mengakhiri dengan ungkapan "timbul-tenggelam cinta," yang menggambarkan sifat fluktuasi perasaan cinta. Seperti gelombang yang selalu bergerak naik dan turun, cinta pun memiliki momen-momen kebahagiaan dan kesedihan.
Penggunaan Metafora: Penyair menggunakan banyak metafora alam untuk menggambarkan perasaan rindu. Ini memberikan dimensi alami pada puisi dan menggambarkan bagaimana alam dapat mencerminkan perasaan manusia.
Kemampuan Visualisasi: Puisi ini memiliki kemampuan visualisasi yang kuat. Penyair menggunakan bahasa yang gamblang untuk menggambarkan gambar-gambar yang mudah dibayangkan oleh pembaca. Hal ini membuat pembaca merasa lebih terhubung dengan perasaan dan gambaran dalam puisi.
Secara keseluruhan, "Rindu Kepadamu" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan rindu dan kehausan dengan indah. Dalam menggunakan metafora alam, penyair menciptakan hubungan yang kuat antara alam dan perasaan manusia. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan perasaan rindu yang mendalam dan ketidakpuasan dalam hidup.
Karya: Abdul Wachid B. S.