Puisi: Di Stasiun Kereta (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi: Di Stasiun Kereta Karya: Agit Yogi Subandi
Di Stasiun Kereta


Di stasiun kereta menjelang sore, hidungku
mencium amis rel kereta yang menyepuh karat.
renyai yang menguak luka,
luka dari ratusan tahun yang lalu.
batu-batu yang sejak puluhan tahun yang lalu
tak beranjak, kecuali terlempar
hanya mengisyaratkan kepergian dan kedatangan
lewat getaran.
aku memulai kisahku di sini,
di antara hujan yang menetaskan rindunya
kepada tanah, kepada pohon,
dan kepadaku,
mungkin juga kepadamu.
di sinilah kedatangan dan perpisahan bermula:
di gerbong kereta,
di kepingan karcis
dan bangku
bagi para penunggu.
percakapan tak selesai, isyarat pertemuan..
karena kita tak pernah benar-benar terpisah.
kita adalah stasiun-stasiun kecil
yang disambungkan oleh rel kereta.
agar di sana, ada yang berkisah
tentang perjumpaan dan perpisahan.


Stasiun Labuhan Ratu, 2008

Puisi: Di Stasiun Kereta
Puisi: Di Stasiun Kereta
Karya: Agit Yogi Subandi
© Sepenuhnya. All rights reserved.