Puisi: Kehilangan (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Kehilangan" karya Toto Sudarto Bachtiar mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat kemanusiaan, kerapuhan emosional, dan kekuatan ...
Kehilangan

Kawan, relakan tenang dalam malam beledu
Runtuhan kering dan batu-batu
Gurun tua menurun hilang
Di bawah kaki terpijak kaku

Hati yang sisa
Menyusur irama lama
Di mana tersua bayangan paha
Gadis manis hilang di jalan

Dalam musim bunga layu
Dalam waktu lembut berduka
Dada kosong dalam kenangan
Diri hanya sepasi senyuman gersang

Cuma selagu
Suara bersarang dada
Antara celah paru-paru
Dan darah pedih tentang berlumuran

Ah, pengharapan lahir waktu bertemu
Tiang-tiang bulan madu detik nanti
Mimpi-mimpi sepanjang tangga malam
Cuma menyala sederhana

Tengah malam puja
Mengapung di gelora dada tak berdosa
Dalam serakan harum hembusan angin
Sendiri dan tak kunjung mati.

Sumber: Majalah Zenith (Maret, 1951)

Analisis Puisi:
Puisi "Kehilangan" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehampaan, kesedihan, dan kekosongan setelah mengalami kehilangan yang mendalam. Dengan menggunakan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora, Bachtiar menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan.

Kehampaan dalam Kehilangan: Puisi ini dibuka dengan suasana malam yang suram dan sunyi, menciptakan suasana yang pas untuk menggambarkan kehampaan dan kesendirian setelah kehilangan. Runtuhan, batu-batu, dan gurun tua yang surut menjadi gambaran fisik dari keadaan emosional yang hampa dan kosong.

Bayangan dan Kenangan: Melalui gambaran bayangan paha gadis manis yang hilang di jalan, Bachtiar menciptakan pengalaman visual yang kuat dari kehilangan yang dirasakan. Kenangan tentang kehadiran yang hilang menjadi bagian dari irama lama, menunjukkan betapa sulitnya untuk melepaskan diri dari bayangan masa lalu.

Kesedihan dan Kehampaan: Puisi ini merenungkan musim bunga yang layu, menggambarkan kehampaan dan kesedihan yang menyelimuti kehidupan. Dalam waktu yang lembut namun berduka, hati terisi oleh kenangan yang kosong dan diri tersisa hanya dengan senyuman palsu.

Pengharapan yang Mati: Meskipun ada harapan akan pertemuan di masa depan, namun pengharapan itu tidak lebih dari sekadar mimpi yang sederhana. Tiang-tiang bulan madu dan tangga malam hanya menyala dengan cahaya yang redup, mencerminkan ketidakpastian dan kekecewaan.

Kehadiran Kesendirian: Puisi ini menyajikan gambaran tentang kesendirian yang melingkupi individu di tengah malam yang sunyi. Dalam gelora dada yang tak berdosa, kehadiran kesendirian terasa begitu kuat dan tak kunjung pudar.

Puisi "Kehilangan" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah penggambaran yang mendalam tentang perasaan kekosongan, kehampaan, dan kesedihan setelah mengalami kehilangan. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna, Bachtiar berhasil menggambarkan perjalanan emosional yang kompleks saat menghadapi kehilangan yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat kemanusiaan, kerapuhan emosional, dan kekuatan kesendirian dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Puisi: Kehilangan
Puisi: Kehilangan
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.