Puisi: Muka (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Muka" karya Toto Sudarto Bachtiar merenungkan tentang identitas, kematian, dan harga kehidupan.
Muka


Pada kaca jendela kulihat wajahku
Berat bersinar matinya yang akan tiba
Sangat dekat nafas usia, tapi tak teraba
Tapi aku betul tahu, dia memang wajahku.


Sumber: Etsa (1958)

Analisis Puisi:
Puisi "Muka" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya yang menggambarkan refleksi diri dan identitas pribadi penulis.

Refleksi Identitas: Puisi ini dimulai dengan pengamatan terhadap wajah penulis yang terlihat melalui kaca jendela. Ini adalah tindakan merenung dan refleksi diri yang umum terjadi pada banyak orang. Melihat wajah sendiri dalam kaca sering kali menjadi momen introspeksi di mana seseorang mempertanyakan siapa dirinya dan apa yang telah dicapainya dalam hidup.

Kematian sebagai Tema Sentral: Puisi ini menyoroti tema kematian yang ada dalam penggambaran "matinya yang akan tiba." Ini adalah pengingat bahwa kematian adalah bagian alami dari kehidupan manusia dan tidak dapat dihindari. Penulis menerima kenyataan ini dengan ketenangan dan menerima bahwa usia yang lebih tua mendekatkan kita pada saat kematian.

Kehidupan: Meskipun puisi ini mencerminkan pemikiran tentang kematian, ada elemen yang menggambarkan keindahan kehidupan. Meskipun usia semakin tua, penulis masih dapat melihat cahaya kehidupan yang bersinar. Ini menggambarkan bahwa meskipun kematian ada di depan mata, hidup masih berharga dan penuh arti.

Identitas Pribadi: Penulis merenungkan identitasnya sendiri melalui gambaran wajahnya dalam kaca jendela. Ini bisa mencerminkan pertanyaan tentang bagaimana ia melihat dirinya sendiri, apa yang telah dicapainya dalam hidupnya, dan bagaimana ia ingin diingat oleh orang lain setelah kematian.

Sederhana dan Jelas: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Penulis menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, memungkinkan pesan dan emosi yang ingin disampaikan tersampaikan dengan baik.

Puisi "Muka" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya yang merenungkan tentang identitas, kematian, dan harga kehidupan. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan menerima kenyataan akan kematian dengan ketenangan.

Puisi: Muka
Puisi: Muka
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.