Puisi: Sajak Tidak Selesai (Karya Toto Sudarto Bachtiar)

Puisi "Sajak Tidak Selesai" karya Toto Sudarto Bachtiar menggambarkan keindahan dan kompleksitas perjalanan hidup seseorang.
Sajak Tidak Selesai
(Buat ZIZI)


Dia tinggalkan jejak dan kata
di taman bunga
bertangga seratus tingkat
dan meremang di bawah
sealun panorama:

ngarai bersembunyi
jalan bersembunyi
dan kenangan pertemuan darah
ibu, adik, bapak dan seluruh keluarga

di kaki langit
danau bertepi rimba
bukit-bukit yang asing di sana.

Sumber: Majalah Zenith (Juni, 1951)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Tidak Selesai" merupakan karya Toto Sudarto Bachtiar yang memaparkan perasaan dan refleksi seseorang tentang jejak hidup dan kenangan-kenangan yang ditinggalkan dalam perjalanannya.

Makna Jejak dan Kata: Dalam baris pertama, puisi ini menyebutkan bahwa subjek puisi ini meninggalkan "jejak dan kata" di taman bunga. Jejak dan kata-kata ini mungkin merupakan tanda-tanda keberadaannya dan pengaruhnya dalam hidupnya dan pada orang-orang yang ditinggalkannya.

Gambaran Tempat: Puisi ini memuat gambaran yang kuat tentang tempat dan alam, seperti "taman bunga," "ngarai bersembunyi," "jalan bersembunyi," "danau bertepi rimba," dan "bukit-bukit yang asing." Ini menciptakan suasana alam yang luas dan beragam, yang dapat diartikan sebagai perjalanan hidup dan pengalaman yang beragam.

Kenangan Keluarga: Puisi ini mengacu pada "kenangan pertemuan darah" dengan ibu, adik, bapak, dan keluarga. Ini menyoroti pentingnya keluarga dalam jejak hidup seseorang dan bagaimana hubungan dengan keluarga juga meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjalanan hidup.

Tingkat dan Panorama: Puisi ini menyebut "bertangga seratus tingkat" dan "meremang di bawah sealun panorama." Ini mungkin merujuk pada kompleksitas dan kedalaman pengalaman hidup seseorang serta perasaan yang mendalam saat merenungkan jejak-jejak itu.

Kesimpulan Terbuka: Judul puisi, "Sajak Tidak Selesai," menunjukkan bahwa cerita atau pengalaman hidup subjek masih terus berlanjut dan belum berakhir. Puisi ini menggambarkan perasaan ketidaksempurnaan, ketidakjelasan, dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup.

Puisi "Sajak Tidak Selesai" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah karya yang menggambarkan keindahan dan kompleksitas perjalanan hidup seseorang. Dengan gambaran alam yang kuat dan pemikiran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan jejak dan kata-kata yang ditinggalkan dalam hidup kita sendiri.
Puisi: Sajak-Sajak Tidak Selesai
Puisi: Sajak Tidak Selesai
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:
  • Toto Sudarto Bachtiar lahir pada tanggal 12 Oktober 1929 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
  • Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 (pada usia 77 tahun).
  • Toto Sudarto Bachtiar adalah salah satu Penyair Indonesia Angkatan 1950-1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.