Puisi: Melerai Air Mata (Karya A. Munandar)

Puisi "Melerai Air Mata" menyiratkan perasaan yang mendalam terkait dengan kesedihan dan upaya untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang terdalam.
Melerai Air Mata

Haruskah tenggelam
menyelam lebih dalam
untuk mengangkut seluruh cinta
yang tersangkut di relung jiwa?

Ai, sudah saatnya
melerai air mata
hormati rasa sakit
bangkit!

7 Juli 2019

Analisis Puisi:
Puisi "Melerai Air Mata" karya A. Munandar menciptakan gambaran emosional dan perjuangan seseorang dalam menghadapi rasa sakit dan kesedihan. Puisi ini menyiratkan perasaan yang mendalam terkait dengan kesedihan dan upaya untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang terdalam.

Kesedihan dan Perjuangan Emosional: Puisi ini menyoroti kerumitan emosional seseorang yang mungkin terjebak dalam kesedihan. Menggambarkan tentang bagaimana seseorang harus menenggelamkan diri dalam kesedihan dan menghadapi rasa sakit yang mendalam dalam jiwa.

Proses Pemulihan dan Penyembuhan: Dalam kata-kata yang diungkapkan oleh penyair, terdapat keinginan untuk menyembuhkan diri dari rasa sakit yang terpendam. Ada dorongan yang kuat untuk mengakhiri air mata dan melepaskan diri dari beban emosional yang menghimpit.

Keharusan untuk Bangkit: Penyair memanggil untuk bangkit dan melepaskan kesedihan. Dalam kegelapan kesedihan, terdapat dorongan untuk menemukan kekuatan dan kemauan untuk keluar dari situasi yang menyedihkan.

Puisi ini mengekspresikan dorongan dan semangat untuk melepaskan diri dari rasa sakit dan kesedihan yang mendalam, dengan pesan yang kuat untuk bangkit dan melangkah maju dari kesedihan yang melilit. Penyair menekankan perlunya mengakhiri air mata dan memberi semangat untuk mengatasi rasa sakit serta menemukan kekuatan di dalam diri untuk bangkit kembali.

A. Munandar
Puisi: Melerai Air Mata
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.