Puisi: Muaisim (Karya Ahmad Faisal Imron)

Puisi: Muaisim Karya: Ahmad Faisal Imron
Muaisim


bermula dari magma
sesudah itu kita berkata: sebelum di titik subuh
sebelum kerikil sampai di genggaman ke-7
ada semacam harap

apalah artinya
antara Arafah dan Muzdalifah?

padang pasir yang sunyi
penderitaan Hajar di suatu hari;
ibu dari semua wanita yang terusir
telah kurangkum pedih bumi ini
dalam diriku, dingin subuhku

pada sisa reruntuhan sang Ibrahim
doa para penziarah melepaskan diri ke angkasa
seputih buih, tenda-tenda bergulung di bianglala
malam, gelombang angin, kemudian pagi

dan fajar menyusun kembali seluruh Mina

dan aku tahu
kota juga keramaian ini hanya sementara
meski badai dan semburan darah domba itu
tercipta menjadi tiga monumen batu

yang tidak demi satu masa.

2005
Puisi: Muaisim
Puisi: Muaisim
Karya: Ahmad Faisal Imron
© Sepenuhnya. All rights reserved.