Puisi: Ramadhan (Karya Amien Wangsitalaja)

Puisi "Ramadhan" karya Amien Wangsitalaja menyoroti perubahan spiritual dan refleksi pribadi yang terjadi dalam diri penyair saat Ramadhan tiba.
Ramadhan

kupercaya hadirmu
memperbesar kemungkinan
luruhnya angkuh
redamnya dendam

dan bersama waktu
egoku rapuh
leh pesonamu
ramadhan


Analisis Puisi:

Puisi "Ramadhan" karya Amien Wangsitalaja adalah sebuah persembahan yang sederhana namun sarat dengan makna dan kedalaman. Dalam beberapa baris, penyair mampu menyampaikan esensi dari bulan suci Ramadhan, serta perubahan spiritual yang membawa ketenangan dan kerendahan hati.

Keyakinan pada Kedatangan Ramadhan: Penyair mengawali puisi dengan ungkapan keyakinan pada kedatangan bulan Ramadhan. Keberadaan bulan suci ini dianggap sebagai peluang besar untuk mengatasi keangkuhan diri (angkuh) dan meredakan dendam yang mungkin ada dalam hati. Hal ini mencerminkan harapan akan perubahan positif yang membawa damai dan perdamaian.

Redaman Ego dan Dendam: Dalam atmosfer Ramadhan, penyair merasa bahwa keangkuhan dan dendam di dalam dirinya mulai mereda. Bulan suci ini memberikan kesempatan untuk merefleksikan diri, mengendalikan ego, serta memaafkan orang lain. Redaman ego dan dendam tersebut membawa kebaikan dalam hubungan antarmanusia dan meningkatkan kecenderungan untuk berbuat baik.

Keterkaitan dengan Waktu dan Pesona Ramadhan: Penyair menggambarkan keterkaitan antara waktu dan pesona Ramadhan. Dalam perjalanannya bersama waktu, ego penyair menjadi rapuh dan lemah di hadapan kehadiran Ramadhan. Pesona Ramadhan mampu menenangkan batin dan memperlembut hati yang mungkin keras akibat kehidupan sehari-hari.

Kesederhanaan dan Kedalaman Ekspresi: Puisi ini menunjukkan keindahan dalam kesederhanaan ungkapan, namun mengandung kedalaman yang menggugah. Melalui kata-kata yang singkat, penyair mampu menyampaikan perubahan batin yang signifikan yang terjadi selama Ramadhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya kelembutan, ketulusan, dan refleksi dalam menjalani bulan suci tersebut.

Puisi "Ramadhan" karya Amien Wangsitalaja adalah sebuah persembahan yang menggambarkan kelembutan dan ketulusan dalam menjalani bulan suci Ramadhan. Dengan simpelnya, puisi ini menyoroti perubahan spiritual dan refleksi pribadi yang terjadi dalam diri penyair saat Ramadhan tiba. Melalui ungkapan yang ringkas namun penuh makna, penyair berhasil menyampaikan esensi dari Ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki diri, meredakan konflik, dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan penuh keikhlasan.

Puisi
Puisi: Ramadhan
Karya: Amien Wangsitalaja
© Sepenuhnya. All rights reserved.