Puisi: Ziarah (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Ziarah Karya: Arif Bagus Prasetyo
Ziarah
(- Spillville - Effigy Mounds)


Enam batu ke Meskwaki.
Enam cambuk air mancur
Menggeletar pada altar musim gugur.

Siang mengerang.
Angin mengayunkan kapak ke prairi.
Gerimis menangkis.

Rumah-rumah tak berpenghuni.
Koloni hantu dengan nama-nama martir
Di sebuah simpang tugu.

Mungkin dusun telah jatuh.
Dingin meresap sedalam iman
Terserap urat-urat legam kayu oak.

Jam-jam patung yang dikhianati waktu.
Paras Dua Belas Rasul tersuruk pilu
Memasuki mulut patung.

Lamat-lamat litani mereka masih terdengar.
Berdengungan seperti hama hutan merah
Yang berarak menuruni lereng-lereng perbukitan

Dan menggenangi kubah gereja ratusan tahun,
Harmonium hitam Dvorak yang teronggok pada loteng,
Hamparan salib batu nisan imigran Slav di halaman.

Tak ada misa hari ini.
Cahaya sembunyi.
Udara terkunci dalam peti.

Para jemaat telah berangkat ke timur laut,
Terseok-seok mendaki setapak jalan bukit,
Kembali ke haribaan Mississippi.

Tubir air yang terkubur bayang-bayang.
Gundukan kubur-kubur keramat.
Katedral roh beruang dan burung elang.

Sang Penebus yang tersesat disalibkan di altarnya.


2003

Puisi: Ziarah
Puisi: Ziarah
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.