Puisi: Di Meja Makan Jaden (Karya Hasan Aspahani)

Puisi "Di Meja Makan Jaden" karya Hasan Aspahani menyoroti pentingnya kedalaman makna di balik interaksi manusia serta keterbukaan dalam memahami ...
Di Meja Makan Jaden


KAU mengambil pena besar, artinya
memilih bajak dan tanah, jauh dari
sekolah.

Dari kebunmu, kau petik pucuk teh,
dan sulur waluh putih.

Aku telusuri bebatuan, jalan sinar,
keluar dari kamar berkaca lebar, saat
terang subuh.
Samar.

Dari ladangmu, aku petik tanaman
liar.

Kita makan bersama di meja
melingkar. Piring-piring lauk
berputar.

Dari tawamu, aku ngerti cerita, yang
tak terterjemahkan bahasa.


2016

Analisis Puisi:
Puisi "Di Meja Makan Jaden" karya Hasan Aspahani adalah suatu karya yang memadukan harmoni antara alam, kehidupan sehari-hari, serta makna yang terpendam di balik interaksi manusia.

Kontras Antara Kehidupan di Kebun dan Ladang: Penyair membangun kontras antara dua tempat yang berbeda - kebun dan ladang. Dalam kebun, terdapat kegiatan memetik pucuk teh dan sulur waluh putih, memberikan kesan kedamaian dan keterhubungan dengan alam. Sementara di ladang, ada pengalaman memetik tanaman liar, yang mungkin melambangkan eksplorasi yang lebih liar dan spontan.

Perjalanan Menuju Keterbukaan dan Kepahaman: Penyair menggambarkan perjalanan dari kamar ke meja makan, menggambarkan perubahan dari ketidaktahuan menjadi pemahaman. Di meja makan, ada momen bersama yang melibatkan putaran piring lauk, menciptakan gambaran kebersamaan dan keharmonisan dalam menerima makanan dan pengalaman bersama.

Keterbukaan Melalui Cerita yang Tak Terucapkan: Puisi ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi non-verbal dan kedalaman makna di balik cerita yang tak terucapkan secara verbal. Penyair merasakan dan mengerti cerita dari tawa yang tak terucapkan, mungkin melambangkan keintiman dan pemahaman yang lebih dalam yang tidak selalu memerlukan kata-kata.

Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini berakhir dengan kesan keterbukaan dan pengertian yang mungkin terjadi di antara dua individu yang saling memahami secara dalam. Namun, puisi ini juga membiarkan ruang bagi interpretasi pembaca untuk menafsirkan cerita yang tersirat di balik hubungan antara dua orang di meja makan.

Puisi "Di Meja Makan Jaden" karya Hasan Aspahani adalah penggabungan alami dan harmonis antara aktivitas sehari-hari seperti memetik dari kebun dan ladang dengan momen bersama di meja makan. Puisi ini menyoroti pentingnya kedalaman makna di balik interaksi manusia serta keterbukaan dalam memahami satu sama lain tanpa harus menggunakan kata-kata.

Puisi
Puisi: Di Meja Makan Jaden
Karya: Hasan Aspahani
© Sepenuhnya. All rights reserved.