Puisi: Legenda Sepasang Kekasih (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Legenda Sepasang Kekasih" karya Isbedy Stiawan ZS mempersembahkan kisah tentang keabadian, cinta, dan keputusan hidup. Melalui imaji alam ....
Legenda Sepasang Kekasih

lalu di taman ini mereka
menjelma jadi sepasang kekasih
memetik buah itu sambil bercumbu
hingga terusir ke dalam hutan,
sabana, dan padang

ia pun mengulang…

akhirnya dikutuk berkelana
selama tahun-tahun berbilang
menuju taman-taman,
dari surga pulang ke surga

“lelaki...”

“perempuan...”

keduanya bersitatap;
“langit itu adalah payung.”
“tanah ini rumah dan kubur kita.”

Lelaki
Perempuan

di pucuk waktu
ia membisu
kau memeluk

“mungkin ini bukan
surga yang dulu ditinggalkan,” bisiknya

“ini pun bukan buah
yang membuat kita terusir,” lirihmu

di tanah tak berhutan dan berpantai
kisah sepasang kekasih yang berkelana
tanpa mengenal rumah atau kubur
ditulis berlembar-lembar
untuk melelapkanmu
dari iblis berujud ular
yang selalu menghasutmu

ditulis berlembar-lembar
sampai kau getir
meneruskan langkah

Lelaki mengutuk diri

Perempuan menyesali hari.

Lampung, 2007

Analisis Puisi:

Puisi "Legenda Sepasang Kekasih" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah karya yang memadukan unsur-unsur legenda, keabadian, dan perenungan atas kehidupan dan cinta.

Imaji Alam dan Kekasih: Puisi ini memulai narasi dengan gambaran alam yang indah, di mana sepasang kekasih menjelma dan bercumbu di tengah taman. Gambaran alam yang luas, seperti hutan, sabana, dan padang, memberikan nuansa kebebasan dan petualangan yang tak terbatas.

Kutukan dan Perjalanan Panjang: Kisah kekasih ini terkutuk untuk berkelana selama bertahun-tahun, mengembara dari taman ke taman, dari surga ke surga. Kutukan ini mencerminkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan perubahan, serta kerinduan akan tempat yang dicintai.

Simbolisme Langit dan Tanah: Dialog antara lelaki dan perempuan dalam puisi ini mengandung makna filosofis yang mendalam. Langit dianggap sebagai payung yang melindungi, sementara tanah dianggap sebagai rumah dan kubur yang abadi. Ini merujuk pada hubungan yang dalam antara kehidupan dan kematian, serta perlindungan dan keamanan yang diberikan oleh alam semesta.

Penyesalan dan Kesedihan: Pada akhir puisi, terungkap bahwa lelaki mengutuk dirinya sendiri, sementara perempuan menyesali hari. Ini mencerminkan penyesalan dan kesedihan atas keputusan dan tindakan yang telah diambil dalam perjalanan hidup.

Bahasa yang Metaforis dan Simbolis: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya akan metafora dan simbolisme untuk menggambarkan perjalanan spiritual dan emosional kekasih. Bahasa yang digunakan menghadirkan gambaran-gambaran yang kuat dan mengundang pembaca untuk merenungkan maknanya lebih dalam.

Puisi "Legenda Sepasang Kekasih" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah karya yang memikat dan mendalam, mempersembahkan kisah tentang keabadian, cinta, dan keputusan hidup. Melalui imaji alam yang indah dan dialog yang dalam antara kekasih, puisi ini mengeksplorasi tema-tema universal seperti perjalanan, kutukan, penyesalan, dan kesedihan. Dengan bahasa yang metaforis dan simbolis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan cinta yang abadi.

Puisi
Puisi: Legenda Sepasang Kekasih
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.