Menjawab Pertanyaan
jika kau tanya apakah aku pernah melintasi taman yang ada dalam peta itu,
selalu kujawab di sana bekas jejakku telah mengekal. juga sisa-sisa
jemariku saat mengelus setiap permohonan dan sungainya. kau
rasakan juga getar nafasku saat menyuri setiap lekuk taman ini
sebuah taman. sebuah meja kayu, peraduan berselimut tebal,
bunga-bunga, dua cangkir kopi sebagai jeda. setelah itu, kembali kulintasi
taman itu. dengan debar..... lima tangga, 317 undakan: "kau lelah sekali?"
tanyamu khawatir. jika kau tahu, tujuh atau delapan tangga
lagi akan kulakukan, untuk sebuah peristiwa yang kami tulis sebagai
sejarah;
mungkin esok atau tahun-tahun mendatang
kau akan membaca ulang
lalu menulisnya di halaman lain
dengan cerita lain pula
jika kau tanya apakah aku telah bertemu taman yang dulu hanya
kulihat dari gambar kiriman seseoang, aku telah hapal segala lekuk
sungai, pepohonan, dan aroma bunga. para burung yang singgah dan
terbang. aku telah singgah dan rebah sebagai musafir
meminum anggur yang tersedia, menguliti apel dari pohonnya
aku sempat lelap di tubuhnya
: taman yang tak lahir karena Adam!
16-18 Januari 2011
Puisi: Menjawab Pertanyaan
Karya: Isbedy Stiawan ZS