Puisi: Seseorang di Jalan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi: Seseorang di Jalan Karya: Isbedy Stiawan ZS
Seseorang di Jalan


sesorang bertanya padaku di siang yang panas ini, karena peluhku banjir akhirnya 
aku hanya menatapnya lama. dia kembali bertanya, kali ini karena dengan kualitas 
suara yang berat, kembali aku hanya memandangnya. kini tatapanku amat dingin 
sedang dia membalas dengan tujahan matanya yang api 

"semalam aku habisi berbotol-botol alkohol, hingga siang ini kurasakan bumi 
bergerak-gerak. langkahku goyang. bumi limbung. tapi aku tahu, kalau gempa 
bangunan pasti runtuh. orang-orang mati tertimbun. ini tidak..." katanya seperti 
memberi jawaban yang tidak kutanyakan. 

aku mulai jemu. ingin kukalungkan pisau di lehernya, rasanya hendak kugantungkan 
batu di mulutnya yang maish bau alkohol agar kalimat-kalimatnya tak menyebarkan 
alkohol pula. agar aku tak ikut mabuk. di antara orang yang mabuk, aku mesti kuat 
menerima bumi yang terasa guncangannya. 

dalam semilir angin panas, tetap kutebus waktu-waktu yang seakan penuh silet: 
seseorang yang kujumpai di simpang jalan itu tak lagi bertanya. namun ia menunjukkan kemaluannya, ia jadikan tongkat. "aku dikutuk jadi musa dan diberi tongkat. jika raja firaun kembali hidup dan mengganggu firman-formanNya akan kupukul ke tanah 
hingga berganti lautan. aku pun, seperti musa, menyeberangi laut sampai ke tepian. setelah itu kubalikkan tonkatku, dan firaun 
terhimpit di antara dua tanah ini..." katanya 

aku berang. kupaksa ia menutup kemaluannya, karena benda itu 
adalah aib bagi lelaki, adalah kehormatan yang mesti dijaga. "kau bilang kehormatan? benda ini bisa kaubeli di warung-arung 
kecil terutama di dekat rumah-rumah bordil. iklannya dipajang di setiap gang: 
'pakai alat pengaman kalau tak ingin terkena kuman!' 

maka aku terdiam. tak bisa kubayangkan sekiranya dia kuangkat lalu kulempar ke bak sampah di seberang jalan, tepat di sebelah siring. dan seekor anjing kuihat
masih mengais makanan sana. kuharap anjing itu benar-benar lapar, 
dan menyantap dia....


Dekael, 30/10/2009: Jam 14.05

Puisi: Seseorang di Jalan
Puisi: Seseorang di Jalan
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.