Puisi: Kisah Para Pemulung Kota (Karya I Nyoman Wirata)
Puisi: Kisah Para Pemulung Kota
Karya: I Nyoman Wirata
Kisah Para Pemulung Kota
Di fb aku memungut:
Kotaku lari pagi
Bersih bersolek rapi
Melukis alis dan bibir
Warna hijau
Di wajahnya
Aku memungut kota
Yang tak bisa menangis
Padahal air mata perlu
Untuk membersihkan hati
Dari pada marah
Penyebab darah membuncah
Dan kalimat itu bikinan para rahib
Kalimat lain kutemui di bibirmu,kota
Lupakanlah
Hati yang sulit bersih
Karena beku
Tak memiliki air
Barangkali juga mata
Di fb aku memungut kota: kota adalah
Taman dan pohon-pohon menari
Sekalipun bunga-bunganya luruh
Akar-akar kering
Ia tak pernah menangis
Dan kupungut juga seratus mata
Sebab kupikir
Kini bukan hanya persoalan mata
Hanya milik kepala
Adalah karena
Tanggul tanggul sungai yang menyempit
Rumah rumah orang kalah
Lalulintas macet karena melawan arus
Genangan pikiran menyempit dan
Warna hijau lumut di lumpurnya
Luapan emosi yang meledakkan sampah plastik
Bunga busuk menyengat
Sesudah ritual panjang
Di fb aku memungut , batu
Kulempar di telaga taman kota
Plung
Ikan-ikan besar tercengang gagap
Ikan-ikan kecil ambyar
Memikirkan wajahmu
Aku merasa engkau selalu remaja
Penuh fantasi
Suka bersolek
Aku memungut seonggok foto telanjang di fb
Naluri laki lakiku ternyata liar
Memberi perintah mataku
Untuk memeluk
Ah kotalah yang mengajariku agar santun
Tapi juga liar
Seperti sungai berlimbah
Tanggul tanggulnya mudah roboh
Sehingga orang-orang berkata:
Cinta, alirkanlah kesetiaan bersamamu, sebab
Kota adalah reinkarnasi para penyihir.
11/2017
Puisi: Kisah Para Pemulung Kota
Karya: I Nyoman Wirata