Puisi: Sebagai Lelaki (Karya Mahdi Idris)

Puisi "Sebagai Lelaki" karya Mahdi Idris keberanian dan keteguhan seorang lelaki dalam menghadapi perjalanan hidup yang panjang dan penuh tantangan.
Sebagai Lelaki


Aku tak pernah membiarkanmu disayat waktu
diterbangkan kelana panjang
sebab usia adalah nakhoda
yang membawamu ke pulau surga;
dimana engkau ditakdirkan sebagai lelaki
yang peduli pada angin untuk mengibar layar.

Kau lelaki yang tahu tanah membangun rumah
sebesar angan yang kauimpikan
mengukir siang-malam
dalam teriakan bayi-bayi mungil
yang lahir dari rahim kaudamba;
ia takkan melukaimu sepanjang waktu.

Aku tahu beban kesedihanmu
meneriaki perjalanan jauh
memenggal kenangan atas nama rindu.


Analisis Puisi:
Puisi "Sebagai Lelaki" karya Mahdi Idris adalah karya yang menggambarkan peran dan makna kehidupan seorang lelaki dalam konteks perjalanan hidupnya.

Keberanian dan Keteguhan: Puisi ini membahas keberanian dan keteguhan seorang lelaki dalam menghadapi perjalanan hidup yang panjang dan penuh tantangan. Kata-kata "disayat waktu" dan "diterbangkan kelana panjang" menciptakan gambaran tentang keteguhan dan semangat yang memandu lelaki dalam perjalanannya.

Usia Sebagai Nakhoda: Penyair menggunakan perumpamaan usia sebagai "nakhoda" yang membawa lelaki ke "pulau surga." Ini merujuk pada perjalanan hidup yang panjang dan bagaimana pengalaman dan penuaan membentuk karakter seseorang.

Peran sebagai Pembangun: Puisi ini menyoroti peran seorang lelaki sebagai pembangun, baik secara fisik (membangun rumah) maupun secara figuratif (mengukir siang-malam). Ini mencerminkan peran aktif seorang lelaki dalam membangun keluarga, rumah, dan masyarakat.

Kepedulian pada Kehidupan: Penyair menekankan bahwa seorang lelaki adalah seseorang yang peduli pada "angin" untuk "mengibar layar." Ini dapat diartikan sebagai pemahaman dan perhatian lelaki terhadap perubahan, kesempatan, dan arah kehidupan.

Kehidupan Keluarga dan Kebahagiaan: Puisi ini juga menggambarkan perasaan penyair terhadap keluarga dan keturunannya. Kata-kata seperti "damba" dan "bayi-bayi mungil" menciptakan citra kebahagiaan dan pemahaman mendalam tentang arti hidup.

Pemenuhan Tugas Sebagai Lelaki: Puisi ini menyiratkan bahwa peran seorang lelaki adalah memikul tanggung jawab dan tugasnya dengan penuh semangat dan integritas. Tugas ini tidak akan melukainya, karena ia memiliki keberanian untuk menghadapinya.

Perjuangan dan Kenangan: Penyair juga menyinggung tema perjuangan dan kenangan dalam hidup. Pengalaman hidup yang penuh dengan tantangan dan kenangan manis adalah bagian integral dari perjalanan seorang lelaki.

Rasa Kehilangan dan Rindu: Meskipun puisi ini menciptakan gambaran tentang semangat dan keberanian seorang lelaki, ada juga rasa "kesedihan" yang ia bawa serta, serta "rindu" yang mendalam. Ini menunjukkan bahwa kehidupan tidak selalu mudah, dan ada momen-momen di mana lelaki merenungkan masa lalu dan merasa kehilangan.

Secara keseluruhan, puisi ini adalah penggambaran perjalanan hidup seorang lelaki yang menghadapi tantangan, membangun kebahagiaan, dan merenungkan kenangan. Puisi ini menyoroti peran seorang lelaki dalam konteks keluarga dan masyarakat serta berbicara tentang keberanian dan keteguhan yang melekat dalam diri seorang pria.

Puisi
Puisi: Sebagai Lelaki
Karya: Mahdi Idris
© Sepenuhnya. All rights reserved.