Puisi: Senandung Tidur Seorang Pemulung (Karya I Nyoman Wirata)
Puisi: Senandung Tidur Seorang Pemulung
Karya: I Nyoman Wirata
Senandung Tidur Seorang Pemulung
Bulan mati ,bulan yang resah di langit yang pasrah
Bulan langitku
Malamku bersujud di pembaringan
Lelap menjanjikanku di pertemuan
Tapi lelap tak sampai
Maksud hati memelukmu
Gelisah berakar dalam tubuh pagiku
Gelisah siangku
Ke tubuh malam pun
Berhentilah sejenak di altar malam
Berhenti beranjak
Sujudkan malam
Berhentilah kaki-kaki
Berhenti sayap-sayap imajinasi
Berhenti dan istirahlah istirah
Menyimpulkan kalah atau menang
Istirah menyimpulkan mana sampah mana sumpah
mana tuah mana makna dimana mana
Mana warna mana kasta mana duka
Mana luka
Jangan menyiksa iba dan melukai
Di sujud malam pasrahkan segala-galanya
Tuntas ke ujung-ujung
Nyala di lampu blenjong dalam tubuh akan mengubah
Menjadi wayang-wayang
Tembang-tembang mbang
Kuyupkan cukupkan
Di kelir membayang
Bunyi malam
Melalui kabel-kabel terdengar nyanyian
Kalimat kau ulang-ulang: bridge over trouble water
Tubuhku engkau lengkungkan jadi jembatan
Aku airmu, keruh
Aku hilirmu
Aku muaramu
Aku dibangunkan waktu
Dini hari adalah akar pagi, kurasa engkau seperti pohon berbuih cahaya
Kurasa aku bangun dari kematian
Yang belum sempurna sebagai Kematian
Mengusirku: pergilah berburu pergilah menjadi pemulung
Bila aku mengajakmu serta
Keadaan ini akan membuatku jadi pengkhotbah
Kau tak mudah percaya
Carilah jalanmu jalan tidurmu
Jalan lelapmu
Jika keteguhan kau jadikan raja
Ke lelap kau cari tidur brahman, tidur
Tanpa mimpi
Dengan kata tak sampai
Pun dengan takhta.
28/06/2018
Puisi: Senandung Tidur Seorang Pemulung
Karya: I Nyoman Wirata