Puisi: Natal di Ethiopia (Karya F. Rahardi)

Puisi "Natal di Ethiopia" karya F. Rahardi menantang pemikiran konvensional dan mengajak pembaca untuk merenungkan makna sejati dari peristiwa Natal.
Natal di Ethiopia

(puncak hotel
addis abeba
selasa)

kulempar bayi yesus
ke kerumunan hewan hitam
yang megap-megap sekarat
begitu bayi jatuh
hewan hitam yang kelaparan
itu mendadak jadi buas
dengan beringas
mereka serbu
daging bayi
berkuah debu
dunia utara
terbahak-bahak
kulempar lagi sinterklas
kerumunan hewan itu makin berani
kulempar lagi
pit hitam
dan hewan-hewan yang kesetanan itu
pingsan
tertimbun
bertonton
roti basi
susu basi
dan daging busuk

dunia utara terpingkal-pingkal
kusiram hewan pingsan itu
dengan bubur mesiu
biar sempurna
ledakannya.


Analisis Puisi:
Puisi "Natal di Ethiopia" karya F. Rahardi adalah sebuah karya yang penuh dengan simbolisme dan provokasi terhadap gambaran tradisional perayaan Natal. Melalui bahasa yang kuat dan gambaran yang kontroversial, puisi ini menantang pemikiran konvensional dan mengajak pembaca untuk merenungkan makna sejati dari peristiwa Natal.

Kejutan dalam Pembukaan: Puisi ini dimulai dengan pernyataan yang sangat kontroversial, yaitu "kulempar bayi yesus ke kerumunan hewan hitam." Ungkapan ini menciptakan kejutan dan ketidaknyamanan, mengguncang persepsi tradisional terhadap kebaikan dan keindahan peristiwa Natal.

Simbolisme Hewan Hitam: Hewan hitam dalam puisi ini dijadikan simbol, mungkin mencerminkan masyarakat yang kurang beruntung atau terpinggirkan. Ketika bayi Yesus dilemparkan ke kerumunan hewan hitam yang kelaparan, hal ini dapat diartikan sebagai suatu bentuk kritik terhadap ketidaksetaraan dan penderitaan yang dialami oleh kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

Kekerasan dan Kebusukan: Deskripsi serbuan hewan hitam yang buas dan pembusukan yang terjadi setelahnya menciptakan citra kekerasan dan kebusukan. Puisi ini mungkin mencoba menyampaikan pesan tentang dampak konsumisme dan kehidupan modern terhadap perayaan Natal yang seharusnya sarat dengan nilai-nilai kasih dan kedamaian.

Provokasi Terhadap Perayaan Natal: Penyair dengan sengaja menciptakan gambaran yang kontroversial dan provokatif terhadap perayaan Natal. Melalui tindakan melemparkan bayi Yesus dan menyerang simbol-simbol tradisional Natal, puisi ini menantang pandangan konvensional dan menunjukkan adanya aspek-aspek gelap dalam peristiwa yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan damai.

Pembantaian dan Ledakan: Pada akhir puisi, ledakan dihadirkan dengan mencirikan dunia utara yang "terpingkal-pingkal" dan pembantaian hewan yang pingsan. Ini mungkin menciptakan gambaran tentang konsekuensi yang terjadi ketika perayaan Natal diarahkan pada konsumisme dan ketidakpedulian terhadap keadaan sosial yang sulit.

Kritik Terhadap Konsumerisme: Puisi ini secara tidak langsung menciptakan kritik terhadap budaya konsumerisme yang mengubah makna perayaan Natal menjadi suatu hal yang terpilin oleh keinginan untuk memiliki dan mengejar kebahagiaan materi.

Pemakaian Bahasa yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang intens untuk mengekspresikan ketidakpuasan dan ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada. Pemilihan kata dan bahasa yang ekspresif menciptakan dampak emosional yang kuat.

Puisi "Natal di Ethiopia" karya F. Rahardi merupakan karya yang kontroversial dan penuh dengan simbolisme. Melalui imajinatif dan provokatif, penyair mencoba membangunkan kesadaran akan peristiwa Natal yang seharusnya menjadi waktu refleksi dan kepedulian terhadap sesama. Puisi ini memberikan panggilan untuk lebih menekankan nilai-nilai kasih dan keadilan dalam perayaan Natal, serta untuk tidak melupakan mereka yang kurang beruntung dalam kesejahteraan kita.

Floribertus Rahardi
Puisi: Natal di Ethiopia
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.