Gelembung Ludah dan Keterasingan yang Menyilaukan
bahasa yang dimuntahkan dari mulut,
adalah keterasingan yang menyilaukan,
kedua matamu dipejamkan,
dalam angan segala bergalau,
keinginan-keinginan manusia,
naluri primitif,
membaca tanda-tanda
kemudian berhamburan dari mulutmu,
gelembung ludah yang segera kan kan meletus
dan menguap begitu saja
mungkin cuma kenangan milik kita, menandai waktu lalu
selebihnya?
kita susun bahasa dari gelembung ludah
mereka-reka masa depan
Malang, 3 Juni 1997
Puisi: Gelembung Ludah dan Keterasingan yang Menyilaukan
Karya: Nanang Suryadi