Sumber: Impian Usai (2007)
Analisis Puisi:
Dalam puisi "Menyusuri Jakarta Tengah Malam", Wayan Jengki Sunarta menggambarkan perjalanan melalui Jakarta pada waktu tengah malam. Penyair menciptakan suatu suasana yang melukiskan ketidakpastian, kelelahan, dan pertimbangan dalam keterbatasan sebuah perjalanan yang penuh dengan keraguan dan kesedihan.
Perjalanan di Kota Malam: Penyair menggambarkan perjalanan malam di kota Jakarta yang riuh dengan aktivitas. Malam menghadirkan ketidakpastian dan kecemasan akan masa depan. Penyair merasa tergoda oleh keindahan yang tersirat dalam setiap warna dari iklan-iklan yang mewakili kehidupan di kota besar.
Kehadiran Perasaan: Ada rasa ragu dan kelelahan dalam proses berjalan di malam yang buram. Ketidakpastian akan tujuan dan tempat istirahat membayangi perjalanan yang dilalui. Kesedihan dan kecemasan terbaca dari ekspresi yang digambarkan, seperti air mata di mata kekasihnya.
Pemahaman dan Makna: Penyair menyampaikan kebenaran tentang keadaan hati yang rapuh dan kerap harus bersinggungan dengan kenyataan yang pahit. Meski demikian, penyair memahami bahwa kejujuran dan kesetiaan merupakan hal yang paling penting dalam menjalani perjalanan hidup.
Puisi "Menyusuri Jakarta Tengah Malam" merangkum perjalanan di malam hari yang terlihat suram dan dipenuhi kebingungan serta kesedihan. Dalam kebingungan dan kelelahan, penyair menunjukkan ketegasan dan pemahaman akan kehidupan serta kejujuran hati. Seakan menjelajah kota malam dengan pikiran dan hati yang penuh keraguan, yang kemudian disimbolkan dengan embun di lembah subuh, menggambarkan keindahan namun juga kelembutan yang dapat ditemukan di tengah keraguan.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.