Puisi: Narasi Pembantaian dan Nisan Tanpa Nama (Karya Nanang Suryadi)

Puisi: Narasi Pembantaian dan Nisan Tanpa Nama Karya: Nanang Suryadi
Narasi Pembantaian dan Nisan Tanpa Nama
: sihar ramses simatupang


seperti mimpimu:

nisan, sebuah batu duka, bertanda gambar tengkorak yang ditatah di situ. tanpa nama. tanpa tahun kelahiran dan kematian. hanya kengerian. terbayang di wajahmu. yang menziarahi dengan puisi di suatu waktu. bagaimana dapat digambarkan kebuasan, kekejian dan keliaran, dalam kata-kata.

pembantaian! bayangkan amis darah, anyir daging yang tersayat, ditusuk belati, dilubangi peluru panas, luka nganga, dan ulat yang menggeliat di sela-sela tulang dan patukan burung di lembah terbuka. inilah kengerian yang memasuki sajak-sajak yang hitam dalam kepak sayap gagak berputar meriuh di atas padang-padang berserak mayat dengan mata yang tercungkil, tangan yang hilang, kaki yang remuk dan daging dada serta kepala yang mengelupas tercabik-cabik di paruh burung gagak dan nazar.

jika malam tiba, rasakan dingin udara, hawa kematian dan bayang hantu-hantu berkeliaran, ingin mencekik lehermu yang merindingkan sebulu-bulu pada tubuhmu, hingga tak sadar bau pesing menguar dari celana.

mimpi ini demikian buruk, katamu. sambil mencatat sajak di duka batu. nisan tanpa nama. puisi hitam. mimpi kelam di hitam malam.


Puisi Narasi Pembantaian dan Nisan Tanpa Nama
Puisi: Narasi Pembantaian dan Nisan Tanpa Nama
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.