Puisi: Tari Bulan (Karya Nanang Suryadi)

Puisi: Tari Bulan Karya: Nanang Suryadi
Tari Bulan


sepotong bulan keemasan di riap rambutmu menari-nari dalam angin,
malam sebuah percakapan resah menjangkau dadamu pada kenang
mungkin tentangmu dalam dentang tak henti menendang-nendang gendang
telingamu ingin dituli matamu ingin dibuta dari segala silam segala
kelam demikian muram

demikian jeram dan matamu ingin dipejam


Analisis Puisi:
Puisi seringkali menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan pengalaman dalam bentuk yang puitis. Dalam puisi "Tari Bulan" karya Nanang Suryadi, kita disajikan dengan gambaran keindahan dan kegelapan yang saling berbaur dalam sebuah tarian yang menggugah.

Puisi ini dimulai dengan gambaran sebuah potongan bulan keemasan yang menari-nari di riap rambut subjek puisi. Potongan bulan ini melambangkan keindahan dan kemegahan alam semesta yang tercermin dalam keberadaan subjek puisi. Gerakan tarian bulan ini menciptakan atmosfer yang indah dan menenangkan.

Namun, dalam malam yang menjadi latar percakapan dalam puisi ini, terasa kegelisahan dan kekhawatiran yang menghampiri dadanya. Ada perasaan resah dan gelisah yang menjalar dalam percakapan ini. Mungkin, subjek puisi sedang berbicara tentang dirinya sendiri atau mungkin tentang seseorang yang ada dalam pikirannya. Dentang yang tak henti menendang-nendang gendang mengisyaratkan perasaan yang kuat dan tak terbendung.

Penyair mengungkapkan bahwa telinga ingin dituli dan mata ingin dibuta dari segala silam dan segala kelam. Ini mencerminkan keinginan subjek untuk menghindari atau melupakan kenangan buruk atau masa lalu yang mungkin telah menyebabkan rasa sakit atau kesedihan. Ada dorongan yang kuat untuk melupakan atau menghindari segala hal yang mempengaruhi suasana hati yang muram.

Akhir puisi ini menciptakan gambaran yang kuat dengan pernyataan bahwa matamu ingin dipejam. Ini menunjukkan keinginan subjek untuk menutup mata dan membiarkan dirinya tenggelam dalam kegelapan atau mungkin dalam keadaan tanpa kesadaran. Ada keinginan untuk menghilangkan beban atau ketidaknyamanan yang ada.

Puisi "Tari Bulan" karya Nanang Suryadi menggambarkan kontras antara keindahan dan kegelapan, antara ketenangan dan kegelisahan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan kompleks dan perjalanan emosional yang terkandung dalam setiap barisnya. Dalam harmoni dan konflik yang dihadirkan dalam puisi ini, kita diingatkan akan keberagaman pengalaman manusia dan kompleksitas kehidupan yang penuh dengan sorotan terang dan bayang-bayang.

Puisi Tari Bulan
Puisi: Tari Bulan
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.