Puisi: Kepada Tuhanku (Karya Nanang Suryadi)

Puisi: Kepada Tuhanku Karya: Nanang Suryadi
Kepada Tuhanku (1)


Engkaukah yang menyapa di balik jendela pesawat, di putih awan, kabut dan deru angin...

pada jarak dan perhitungan waktu, sedekat nadi sekejap cuma, tapi mengapa terasa jauh dan berlipat abad, lebur dalam cintamu

yang merindu adalah aku, yang mencinta adalah aku, aku tahu kau maha pencemburu

mendedah kata mendedah rindu tak bertepi, aku lirih menyapamu, karena pekik habiskan suara

jika aku berserah, sungguh kau muara segala lelah

Malang, 2011


Kepada Tuhanku (2)

ada yang mengetuk. waktu. ada. kaukah yang menjenguk. ke dalam lubuk. hati yang terdalam. rindu yang mendalam 

berayunlah. berayun. wajahmu yang kian samar. kian pudar. rentangan jarak. waktu. kakiku kian gemetar memburu cintamu 

chairil tak sanggup mengingatmu seluruh, hamzah tak sanggup menanggung rindu dendam, tardji mengiau memanggilimu, ah siapa lagi kan terbakar rinducintamu? 

aku terkapar, terbakar nyala rindu, biarpun engkau kian samar, dan aku tak selalu berkabar, berilah sabar bagi segala debar


Malang, 4 Maret 2011
Puisi KEPADA TUHANKU
Puisi: Kepada Tuhanku
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.