Kita Merentang Usia
kita merentang usia, ciuman-ciuman yang tak habis, hingga nanti,
hingga waktu menyerahkan pada detaknya yang diam, hingga kata tak perlu lagi bersuara lagi,
aku mencintaimu, seperti engkau mencintai diriku, karena aku dan engkau adalah jiwa yang sama, disatukan cinta yang maha
telah dijejakkan pada waktu, telah ditandakan pada waktu, telah digoreskan pada waktu, namamu namaku, nama kita yang saling mencinta
kemana kita akan pergi? kita berpelukan. pelukan yang saling menguatkan. jalan hidup yang terlalu rumit, menakutkan dalam kesendirian
mungkin ada yang tak perlu dikatakan, saat tatap matamu menatap mataku yang sedang menatap matamu, saat ciuman telah mewakili segala kata
Malang, 2 Mei 2011
Puisi: Kita Merentang Usia
Karya: Nanang Suryadi